Jakarta, albrita.com — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menilai ambruknya Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo sebagai tragedi kemanusiaan yang harus dicegah agar tidak terulang. Presiden Prabowo Subianto memerintahkan pemerintah hadir menangani dan mencegah peristiwa serupa.
Cak Imin menjelaskan, tragedi ini menewaskan 67 santri dan membuat lebih dari lima orang mengalami cacat fisik seumur hidup. Ia menekankan, peristiwa ini menimpa keluarga salah satu menteri, termasuk cucu Menteri PPPA, dan mayoritas korban berasal dari Madura.
“Ponpes adalah lembaga pendidikan yang menorehkan peradaban panjang bagi negara. Saat musibah terjadi, para santri tengah menunaikan salat Asar,” ujar Cak Imin dalam acara ‘Penekenan MoU Penyelenggaraan Infrastruktur Pesantren’ di kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (14/10). Turut hadir Mendagri Tito Karnavian dan Menag Nasaruddin Umar.
Cak Imin menambahkan, Presiden Prabowo mendorong pemerintah melakukan audit, pengawasan, renovasi, dan pembangunan pesantren yang rawan longsor atau roboh agar tragedi serupa tidak terjadi lagi. Pemerintah juga menyiapkan perencanaan penanganan masa depan untuk memastikan keselamatan santri.
Tim SAR terus mengevakuasi korban ambruknya musala Ponpes Al Khoziny hingga hari ketujuh. Pemerintah berkomitmen memperkuat standar keselamatan dan infrastruktur pesantren di seluruh Indonesia. (AW*)









