Jakarta, albrita.com – Pemerintah China menuntut Amerika Serikat (AS) menghentikan ancaman kenaikan tarif terhadap produk asal China. Beijing juga mendorong agar negosiasi dagang kembali digelar untuk mencapai kesepakatan.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump pada Jumat (10/10) waktu setempat mengumumkan tarif tambahan 100 persen untuk seluruh ekspor China. Langkah itu memicu reaksi keras dari Beijing.
Kementerian Perdagangan China menyebut, ancaman tarif bukan cara tepat untuk menjalin hubungan dagang. “China mendesak AS segera memperbaiki tindakannya,” tegas kementerian tersebut.
Sebagai respons, China menaikkan biaya pelabuhan untuk kapal AS, membuka penyelidikan antimonopoli terhadap Qualcomm, serta membatasi ekspor logam tanah jarang. China menilai kebijakan ini bertujuan menjaga keamanan nasional dan memastikan dampaknya terhadap rantai pasok global tetap terbatas. (WF*)