Taipei, albrita.com – China menerbangkan sekelompok pesawat pengebom H-6K di sekitar langit Taiwan pada Minggu (26/10) malam. Tindakan ini terjadi menjelang pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan.
Pesawat H-6K memiliki kemampuan menyerang dengan senjata nuklir dan menjalankan misi konvensional. Pemerintah China menyebut aksi itu sebagai latihan konfrontasi, sedangkan Kementerian Pertahanan Taiwan mengecam langkah tersebut sebagai taktik propaganda.
China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari kedaulatannya dan berjanji akan merebutnya di masa depan. Bahkan, Beijing berulang kali menegaskan kesiapan merebut Taiwan dengan berbagai cara, termasuk pengerahan kekuatan militer.
Saluran televisi militer China melalui akun Weibo melaporkan bahwa unit Komando Teater Timur menggelar latihan di sekitar perairan Taiwan untuk menguji kemampuan serangan dan pertahanan. Militer China menyatakan, “Beberapa pesawat tempur J-10 terbang dalam formasi ke wilayah udara target, sementara pesawat pengebom H-6K menuju perairan dan wilayah udara sekitar Taiwan untuk simulasi latihan konfrontasi.”
Taiwan merespons keras aksi tersebut dan menilai latihan China sebagai intimidasi. Kementerian Pertahanan Taiwan menyerukan, “Kami mengimbau warga untuk tetap bersatu menghadapi operasi semacam itu, menegakkan kebebasan dan demokrasi, serta membela tanah air bersama-sama.”
Pertemuan antara Presiden Xi dan Trump akan berlangsung di sela KTT APEC di Korea Selatan. Kedua pemimpin akan membahas sengketa perdagangan antara China dan Amerika Serikat. Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, meminta Taiwan tidak khawatir dengan pertemuan tersebut.
Meski Amerika Serikat tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, AS terus mendukung pulau itu. Selain itu, AS menjadi penyalur senjata terbesar bagi Taiwan.









