Nepal Bergolak: Sushila Karki Dilantik Jadi PM di Tengah Demo Berdarah

- Jurnalis

Sabtu, 13 September 2025 - 04:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Sushila Karki (AFP)

Foto: Sushila Karki (AFP)

Kathmandu, albrita.com – Nepal resmi memiliki pemimpin baru setelah Presiden Ram Chandra Paudel melantik mantan Ketua Mahkamah Agung, Sushila Karki, sebagai perdana menteri sementara pada Jumat (12/9/2025). Pelantikan ini berlangsung di tengah situasi negara yang masih bergejolak akibat rangkaian unjuk rasa berdarah.

Dalam upacara pengambilan sumpah, Presiden Paudel menyampaikan doa bagi Karki. “Selamat! Semoga Anda sukses, semoga negara ini sukses,” ucapnya.

Sushila Karki muncul sebagai sosok pilihan generasi muda atau “Gen Z” yang memimpin gelombang protes menuntut perubahan. Mereka menilai Karki bersih dari korupsi dan mampu menata kembali pemerintahan usai pengunduran diri Perdana Menteri Khadga Prasad Sharma Oli.

Unjuk rasa yang memicu transisi kekuasaan ini awalnya dipicu kebijakan pemerintah memblokir akses media sosial. Meski pemblokiran dicabut, aksi protes melebar menjadi kritik tajam terhadap elite politik dan tuduhan korupsi.

Baca Juga :  Macron Tolak Bukaan Kedutaan Sebelum Sandera Bebas

Kericuhan meningkat setelah aparat kepolisian menggunakan peluru tajam untuk membubarkan massa. Amnesty International mengecam keras tindakan tersebut dan menyebut pemerintah gagal melindungi warganya.

Hingga Jumat (12/9), Kepolisian Nepal melaporkan sedikitnya 51 orang tewas akibat demonstrasi. Selain itu, lebih dari 12.500 narapidana memanfaatkan situasi untuk kabur dari penjara. Mereka kini masih buron dan menambah kekacauan.

Rumah pejabat tinggi dan gedung parlemen Nepal ikut dibakar massa. Situasi ini semakin memperkeruh kondisi politik sekaligus menambah tekanan terhadap pemerintah.

Untuk meredam kerusuhan, militer Nepal turun tangan sejak Rabu (10/9). Jam malam diberlakukan secara nasional. Tentara berjaga di jalanan ibu kota Kathmandu, mendirikan pos pemeriksaan, dan memeriksa identitas warga yang melintas.

Baca Juga :  Harga Minyak Dunia Melonjak, Dipicu Konflik Rusia-Ukraina dan Tekanan Global

“Jangan bepergian yang tidak perlu,” imbau militer lewat pengeras suara.

Militer memperingatkan bahwa tindak kekerasan, penjarahan, maupun vandalisme akan ditindak tegas. Sejauh ini, 27 orang ditangkap dan 31 senjata api berhasil disita dalam operasi penyisiran.

Meski kepemimpinan baru sudah terbentuk, kekhawatiran tetap membayangi. Sejumlah demonstran menuding aksi mereka ditunggangi “penyusup” yang memperkeruh keadaan. Klaim itu juga disampaikan pihak militer yang melihat adanya pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan protes damai.

Kini, perhatian publik tertuju pada langkah Sushila Karki. Harapannya, ia mampu meredakan ketegangan politik sekaligus mengembalikan stabilitas Nepal yang terpuruk dalam krisis sosial, politik, dan keamanan. (MDA*)

Berita Terkait

Gardens by the Bay Hadirkan 6.000 Bunga Khas Swiss
Topan Super Ragasa Terjang Hong Kong, Sekolah Ditutup
Trump Undang Prabowo ke PBB, Fokus Akhiri Perang Gaza
Eropa Akui Palestina, Hamas Buka Suara
Reformasi BBM Malaysia: Subsidi Fokus ke Warga Lokal
Menlu RI Soroti Risiko Pekerja Kemanusiaan di Konflik
Inggris Resmi Akui Palestina, Perbarui Peta Wilayah
Macron Tolak Bukaan Kedutaan Sebelum Sandera Bebas

Berita Terkait

Rabu, 24 September 2025 - 16:10 WIB

Gardens by the Bay Hadirkan 6.000 Bunga Khas Swiss

Rabu, 24 September 2025 - 12:10 WIB

Topan Super Ragasa Terjang Hong Kong, Sekolah Ditutup

Rabu, 24 September 2025 - 11:21 WIB

Trump Undang Prabowo ke PBB, Fokus Akhiri Perang Gaza

Selasa, 23 September 2025 - 13:10 WIB

Eropa Akui Palestina, Hamas Buka Suara

Senin, 22 September 2025 - 20:10 WIB

Reformasi BBM Malaysia: Subsidi Fokus ke Warga Lokal

Berita Terbaru

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko Sumber : Antara

Nasional

Kapolri Lakukan Mutasi, 60 Perwira Dimutasi Sekaligus

Jumat, 26 Sep 2025 - 15:10 WIB

Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi Komisi Pemberantasan Korupsi Asep Guntur Rahayu memberikan keterangan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (25/9). Sumber : Antara

Nasional

KPK Selidiki Pertemuan Eks Bendum Amphuri dengan Yaqut

Jumat, 26 Sep 2025 - 14:10 WIB

Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi Komisi Pemberantasan Korupsi Asep Guntur Rahayu memberikan keterangan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (25/9). Sumber : Antara

Nasional

KPK Minta Publik Bersabar Soal Kasus Korupsi Kuota Haji

Jumat, 26 Sep 2025 - 12:10 WIB

Xiaomi 17 Resmi Rilis dengan Baterai 7.000 mAh, Layar Super Terang 3.500 Nits, Sudah Masuk Indonesia Belum Ya? Sumber : Istimewa

Teknologi

Xiaomi 17 Resmi Meluncur, Bawa Fitur Flagship Gahar

Jumat, 26 Sep 2025 - 11:10 WIB