Demo Tambang Ricuh, Massa Bakar Ban dan Robohkan Kantor PT Timah

- Jurnalis

Selasa, 7 Oktober 2025 - 09:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Massa bertemu dengan perwakilan PT Timah saat demo. Foto: kumparan

Massa bertemu dengan perwakilan PT Timah saat demo. Foto: kumparan

Pangkal Pinang, albrita.com – Massa dari Aliansi Tambang Rakyat Bersatu (ATB) Bangka Belitung menyerbu halaman kantor PT Timah Tbk di Pangkalpinang, Senin (6/10). Aksi mereka berubah ricuh setelah negosiasi dengan pihak perusahaan gagal.

Massa menuntut kenaikan harga beli timah dari penambang rakyat dan mendesak pembubaran Satgas Nanggala serta Satgas Halilintar, yang mereka anggap menghambat aktivitas tambang rakyat. Ribuan orang mendorong gerbang dan melempari kaca kantor dengan batu.

Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang memaksa masuk ke dalam kantor. Aparat juga mengerahkan water cannon untuk mengendalikan situasi. Beberapa demonstran berlari ke arah Jalan Jenderal Sudirman setelah terkena gas air mata.

Baca Juga :  BGN Pastikan Semua Dapur MBG Akan Bersertifikat Halal

Kerumunan kemudian membakar ban bekas dan rambu lalu lintas di depan gerbang kantor PT Timah. Api membesar dan asap hitam mengepul hingga menutupi area sekitar. Beberapa fasilitas umum juga hancur akibat lemparan batu dan benda keras lainnya.

Satu demonstran mengalami luka di kepala karena terkena lemparan batu dari sesama peserta aksi. “Kami datang untuk aksi damai, tapi situasi berubah kacau karena ada yang mulai melempar,” ujar salah satu peserta.

Koordinator aksi, Muhammad Rosidi, memimpin massa untuk berdialog dengan manajemen PT Timah. Setelah pertemuan dengan Direktur Utama PT Timah, Restu Widiyantoro, pihak perusahaan sepakat membeli pasir timah dari rakyat seharga Rp 300 ribu per kilogram.

Baca Juga :  Massa Demo PT Timah, Harga Timah Disepakati Rp300 Ribu/kg

Rosidi menyebut kesepakatan itu sebagai kemenangan rakyat. “Kami berjuang agar harga timah naik, dan hari ini perjuangan itu membuahkan hasil,” tegasnya.

Restu Widiyantoro menegaskan bahwa PT Timah hanya dapat membeli timah dari wilayah izin usaha pertambangan (IUP) milik perusahaan. “Kami menyetujui harga untuk timah di wilayah IUP kami. Namun untuk di luar IUP, kewenangan itu bukan di tangan kami,” jelas Restu. (AW*)

Berita Terkait

Bahlil Pastikan Freeport Belum Ajukan Revisi RKAB Usai Longsor Tambang Grasberg
PMI Asal Blitar Jadi Korban Kekerasan Sadis di Malaysia, KBRI Bergerak Cepat
SSDM Polri Tingkatkan Karakter Polisi Lewat Seminar di Jakarta Selatan
Ledakan Kapal Federal II di Batam, 10 Tewas dan 18 Luka-luka
Surya Paloh Temui Menhan Sjafrie Bahas Semangat Bangsa
Menhan Sjafrie Pastikan Pesawat Tempur J-10 Segera Terbang di Jakarta
Kemenkum Dorong Proposal Royalti Musik Digital untuk Musisi Indonesia
Kapolda Metro Jaya Serahkan 13 Mobil Patroli untuk Pamapta

Berita Terkait

Kamis, 16 Oktober 2025 - 06:06 WIB

Bahlil Pastikan Freeport Belum Ajukan Revisi RKAB Usai Longsor Tambang Grasberg

Kamis, 16 Oktober 2025 - 03:03 WIB

PMI Asal Blitar Jadi Korban Kekerasan Sadis di Malaysia, KBRI Bergerak Cepat

Kamis, 16 Oktober 2025 - 01:02 WIB

SSDM Polri Tingkatkan Karakter Polisi Lewat Seminar di Jakarta Selatan

Rabu, 15 Oktober 2025 - 22:02 WIB

Ledakan Kapal Federal II di Batam, 10 Tewas dan 18 Luka-luka

Rabu, 15 Oktober 2025 - 18:02 WIB

Surya Paloh Temui Menhan Sjafrie Bahas Semangat Bangsa

Berita Terbaru

Dua putri aktif latihan silat menyosong Kenduri SKO Enam Luhah Sungai Penuh 2026 (Foto: Dok: Delvia Prima)

Sungai Penuh

Kenduri Sko 2026, Momen Persatuan Enam Luhah Sungai Penuh

Kamis, 16 Okt 2025 - 06:59 WIB