Belu, NTT, albrita.com — Upaya memperkuat kapasitas masyarakat dalam bidang pertanian berkelanjutan terus digalakkan di Kabupaten Belu. Salah satunya melalui pelatihan kompos eko enzim, pupuk organik M7, serta pemanfaatan empon-empon yang digelar di Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) – GPI, Klasis Belu, Jemaat Solafide Motamaro, Desa Tasain, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu.
Kegiatan ini menghadirkan Plt. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Charles Malelak, sebagai narasumber utama. Kehadiran pemerintah daerah tersebut disambut hangat oleh Pendeta Jemaat Solafide Motamaro, Pdt. Yumince Pinat, S.Th. Ia menegaskan bahwa kerja sama lintas sektor sangat penting agar gereja tidak hanya berfungsi sebagai pusat rohani, tetapi juga sebagai ruang pemberdayaan ekonomi jemaat.
Dalam arahannya, Charles Malelak menekankan pentingnya inovasi pertanian ramah lingkungan di tengah keterbatasan pupuk kimia serta dampak negatifnya terhadap ekosistem. Ia menjelaskan bahwa eko enzim dan pupuk organik M7 mampu meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki kualitas lahan, sekaligus mendukung pertumbuhan tanaman secara lebih sehat dan berkelanjutan.
Selain itu, peserta juga dibekali pengetahuan tentang empon-empon atau tanaman rempah tradisional. Tanaman ini bukan hanya bermanfaat untuk kesehatan, tetapi juga memiliki nilai ekonomi tinggi bila diolah dengan tepat.
Antusiasme masyarakat terlihat jelas sepanjang kegiatan. Banyak peserta menyatakan siap mengaplikasikan ilmu yang diperoleh langsung ke lahan pertanian mereka. Harapannya, hasil panen dapat meningkat tanpa merusak alam, sekaligus membuka peluang usaha baru.
Pelatihan ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah daerah, gereja, dan masyarakat dalam membangun kemandirian pangan serta memperkuat ketahanan ekonomi lokal. (***)