Manila, albrita.com – Filipina kembali diterpa bencana alam besar. Setelah Topan Super Ragasa memaksa 400 ribu warga mengungsi dan menewaskan sedikitnya tiga orang, kini badai tropis kuat Bualoi ikut memperparah kondisi.
Pejabat pertahanan sipil di wilayah Bicol melaporkan, tiga korban jiwa meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan dan pohon tumbang saat Bualoi menerjang. Banyak warga yang kehilangan tempat tinggal terpaksa mencari perlindungan darurat, termasuk di dalam gereja yang akhirnya juga rusak diterjang angin kencang.
“Sekitar pukul 04.00, angin merusak pintu, jendela, dan atap gereja,” kata Jerome Martinez, seorang insinyur di Provinsi Masbate, Jumat (26/9).
Situasi diperburuk oleh longsor dan banjir. Di Provinsi Benguet, tim penyelamat bekerja keras membersihkan jalan yang tertutup material longsor, pohon, dan tiang listrik yang tumbang. Banyak akses transportasi lumpuh total, sementara hujan deras disertai angin kencang terus menghantam.
Video yang beredar di media sosial memperlihatkan warga terpaksa menggunakan perahu atau berjalan di air setinggi pinggang untuk menyeberangi jalan-jalan yang terendam banjir, terutama di kawasan Visayas.
Filipina memang menjadi salah satu negara dengan risiko bencana tertinggi di dunia. Rata-rata 20 badai tropis dan topan menghantam setiap tahun, meninggalkan jejak kerusakan besar dan menjerumuskan jutaan warga di daerah rawan bencana ke dalam kemiskinan berkepanjangan.
Para ilmuwan mengingatkan, fenomena pemanasan global membuat badai di kawasan Pasifik berpotensi semakin kuat dan merusak di masa depan. (WF*)