Sawahlunto, albrita.com — Kepala Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto, Asril, mengungkapkan dua pelajar SMP di Sawahlunto bunuh diri di lingkungan sekolah dalam waktu kurang dari satu bulan.
Kasus pertama terjadi pada 6 Oktober 2025. Korbannya adalah ANJ (15), siswa kelas IX SMPN 2 Kota Sawahlunto.
“Peristiwa pertama terjadi malam hari pukul 21.00 WIB di ruangan OSIS sekolah. Ruangan itu terkunci, dan anak tersebut masuk dari belakang,” kata Asril, Rabu (29/10).
Kasus kedua terjadi pada Selasa, 28 Oktober 2025, melibatkan BE (15), siswa kelas IX SMPN 7 Sawahlunto. BE ditemukan tak bernyawa di ruang kelas dengan leher terikat dasi di jendela.
Asril menyebut kedua kejadian ini menjadi peringatan serius bagi dunia pendidikan Sawahlunto. Ia menegaskan Dinas Pendidikan segera melakukan investigasi mendalam untuk mencari penyebab pasti dan memastikan tidak ada unsur perundungan atau kekerasan.
“Saya sudah memerintahkan kabid saya untuk mengumpulkan seluruh data. Kami juga akan meminta keterangan dari teman hingga orang tua siswa,” ujarnya.
Asril menekankan pentingnya pendampingan psikologis bagi pelajar dan lingkungan sekolah untuk mencegah kejadian serupa.
“Kami berupaya memastikan semua sekolah menjadi ruang aman bagi anak-anak,” katanya. (MDA*)









