Tito Karnavian Ingatkan Pemda untuk Efisien Hadapi Pemangkasan Dana Transfer

- Jurnalis

Kamis, 9 Oktober 2025 - 17:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mendagri Tito Karnavian (Brigitta Belia Permata Sari/detikcom)

Mendagri Tito Karnavian (Brigitta Belia Permata Sari/detikcom)

Jakarta, albrita.com— Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta seluruh pemerintah daerah (pemda) untuk memperkuat efisiensi penggunaan anggaran menyusul adanya pengurangan transfer ke daerah (TKD) dari pemerintah pusat. Ia menegaskan bahwa situasi ini bukan kali pertama terjadi dan bisa dihadapi dengan manajemen yang cermat.

“Pada masa pandemi COVID-19, kita pernah bekerja dengan keterbatasan luar biasa. ASN hanya 25 persen yang bekerja dari kantor, anggaran banyak dipangkas, tapi roda pemerintahan tetap berjalan efektif,” kata Tito dalam Rapat Koordinasi Nasional Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Jakarta Barat, Kamis (9/10/2025).

Menurutnya, pemangkasan TKD bukan alasan bagi kepala daerah untuk panik. Ia meminta setiap pemda melakukan simulasi efisiensi lebih dulu sebelum melayangkan keluhan ke pemerintah pusat.

“Jangan langsung reaktif melihat dana turun. Coba hitung lagi pos-pos pengeluaran seperti rapat, perjalanan dinas, konsumsi, dan biaya operasional lain yang bisa dikurangi tanpa mengganggu pelayanan publik,” jelasnya.

Tito mencontohkan, pada masa pandemi lalu, banyak kementerian mengalami pemotongan anggaran hingga separuhnya, namun tetap bisa menjalankan prioritas nasional, seperti pemulihan ekonomi dan penanganan kesehatan masyarakat.
“Kita pernah menghadapi situasi yang jauh lebih sulit. Jadi, jangan pesimis,” ujarnya.

Baca Juga :  Cucu Mahfud MD Keracunan Makan Bergizi Gratis

Mendagri juga mengingatkan agar penghematan tidak menyentuh belanja publik yang bersifat wajib, seperti pendidikan dan kesehatan. Pos anggaran seperti dana BOS, DAK nonfisik, dan biaya operasional fasilitas kesehatan disebut harus tetap aman.
“Lakukan efisiensi yang tepat sasaran. Kalau setelah dihitung ternyata masih berat, baru sampaikan ke kami untuk didiskusikan,” tambahnya.

Tito menyoroti bahwa sejumlah daerah masih mengalokasikan anggaran secara berlebihan untuk kegiatan birokrasi.
“Kadang-kadang dana untuk rapat, perjalanan dinas, atau konsumsi terlalu besar. Ini perlu ditekan agar anggaran bisa lebih bermanfaat,” katanya.

Selain efisiensi, Mendagri juga mendorong daerah agar kreatif dalam menggali potensi pendapatan asli daerah (PAD) tanpa menambah beban bagi masyarakat kecil.
“Pemda harus inovatif mencari sumber pendapatan baru, tapi jangan sampai membebani rakyat. Misalnya, optimalisasi pajak restoran, hotel, parkir, dan tempat hiburan,” ujarnya.

Baca Juga :  Sekda Alpian Hadiri Kick Off Meeting Pendampingan Hukum untuk Pengendalian Inflasi

Namun, ia mengingatkan masih banyak kebocoran dalam penyaluran pajak daerah di berbagai wilayah.
“Pajak yang seharusnya masuk ke kas daerah kadang bocor di lapangan. Ini perlu dibenahi dengan sistem yang lebih transparan,” tegas Tito.

Sementara itu, di sisi lain, Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) telah menemui Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk menyampaikan keberatan atas kebijakan pemangkasan TKD. Pertemuan tersebut dihadiri oleh 18 gubernur secara langsung, 15 diwakili, dan 5 daerah tidak hadir.

Usai pertemuan, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda mengatakan para kepala daerah berharap pemerintah pusat meninjau ulang keputusan tersebut.
“Dana transfer dari pusat saat ini sudah sangat terbatas, hanya cukup untuk belanja rutin. Kalau dikurangi lagi, pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan akan terhambat. Karena itu kami minta agar tidak ada pemotongan,” kata Sherly. (YS)

Berita Terkait

Mahfud MD Kagum pada Keterbukaan Sri Sultan Yogyakarta dan Keluarganya
Massa API-Palestina Gelar Aksi di Depan Kedubes AS Jakarta, Serukan Sikap Tegas Pemerintah
Presiden Prabowo Tiba di Malaysia untuk Hadiri KTT ASEAN ke-47
Prabowo Dorong Bahasa Portugis Masuk Kurikulum, DPR Akan Kaji Lebih Lanjut
Gus Ipul Umumkan Gus Dur dan Marsinah Masuk Daftar Calon Pahlawan Nasional
Reda Manthovani: Harapan Terakhir Reformasi Kejaksaan
Roy Suryo dan Bonatua Terima Salinan Ijazah Jokowi dari KPU, Janji Uji Keaslian Dokumen
Tri Tito Karnavian Dorong Kader Posyandu Jalankan Enam Pelayanan Dasar

Berita Terkait

Minggu, 26 Oktober 2025 - 15:33 WIB

Mahfud MD Kagum pada Keterbukaan Sri Sultan Yogyakarta dan Keluarganya

Minggu, 26 Oktober 2025 - 08:30 WIB

Massa API-Palestina Gelar Aksi di Depan Kedubes AS Jakarta, Serukan Sikap Tegas Pemerintah

Minggu, 26 Oktober 2025 - 07:02 WIB

Presiden Prabowo Tiba di Malaysia untuk Hadiri KTT ASEAN ke-47

Minggu, 26 Oktober 2025 - 01:10 WIB

Prabowo Dorong Bahasa Portugis Masuk Kurikulum, DPR Akan Kaji Lebih Lanjut

Jumat, 24 Oktober 2025 - 23:33 WIB

Gus Ipul Umumkan Gus Dur dan Marsinah Masuk Daftar Calon Pahlawan Nasional

Berita Terbaru

Teknologi

AI Dorong Kemandirian Penyandang Tunanetra di Indonesia

Minggu, 26 Okt 2025 - 21:07 WIB