Jakarta, albrita.com – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menanggapi maraknya proyek galian di beberapa titik ibu kota menjelang akhir tahun. Ia menilai pemerintah belum mengelola anggaran secara optimal sehingga proyek kerap terburu-buru.
Pramono menyoroti proyek instalasi kabel bawah tanah di kawasan Fatmawati, Jakarta Pusat, yang menyebabkan kemacetan. “Kami merencanakan proyek kabel bawah tanah di Fatmawati sejak lama. Kini masyarakat menyoroti proyek ini,” ujar Pramono saat ditemui di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (16/10).
Ia menambahkan, pemerintah kerap menumpuk penggunaan APBD di akhir tahun sehingga staf pelaksana proyek harus bekerja terburu-buru. “Kami sering mengejar realisasi anggaran di akhir tahun. Pola ini membuat proyek berjalan terburu-buru,” kata Pramono.
Untuk mempercepat pekerjaan infrastruktur, Pramono memerintahkan Balai Kota melakukan lelang sejak awal tahun anggaran. “Kami meminta Balai Kota melelang proyek APBD 2026 sejak awal. Dengan cara ini, staf proyek dapat bekerja lebih cepat dan tepat waktu,” jelasnya.
Pramono mencontohkan keberhasilan pemerintah pusat ketika Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memulai lelang proyek sejak awal. Ia menegaskan, Pemprov DKI akan mendorong seluruh proyek infrastruktur berjalan cepat, tertata, dan sesuai jadwal. (AW*)









