Malang, albrita.com – Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur, mengalami 12 kali erupsi pada Minggu (2/11). Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu mengeluarkan kolom abu dengan ketinggian bervariasi sejak dini hari.
Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat letusan pertama terjadi pada pukul 03.32 WIB. Kolom abu setinggi 500 meter tampak membumbung dari puncak gunung. Petugas PVMBG mengamati warna abu putih hingga kelabu pekat yang bergerak ke arah barat daya dan barat. Letusan tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 milimeter dan durasi 130 detik.
Petugas PVMBG terus memantau aktivitas Semeru yang kembali erupsi pada pukul 04.31 WIB, 06.02 WIB, 06.05 WIB, 06.13 WIB, 06.27 WIB, 06.33 WIB, 06.49 WIB, 07.41 WIB, 09.24 WIB, 09.29 WIB, dan 09.38 WIB. Kolom abu dalam setiap letusan mencapai ketinggian antara 500 hingga 800 meter dari puncak.
PVMBG mengimbau warga agar tidak beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan dalam radius 8 kilometer dari puncak. Petugas juga meminta masyarakat menghindari area sejauh 500 meter dari tepi sungai di luar radius tersebut karena potensi perluasan awan panas dan aliran lahar bisa mencapai 13 kilometer.
Selain itu, PVMBG meminta warga menjauhi area dalam radius 2,5 kilometer dari kawah Gunung Semeru karena rawan lontaran batu pijar. Petugas juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan aliran lahar di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
PVMBG terus mengawasi perkembangan aktivitas gunung dan berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk memastikan keselamatan warga di sekitar lereng Semeru. (MDA*)









