Lumajang, albrita.com – Gunung Semeru di Jawa Timur kembali menunjukkan aktivitas vulkanik. Senin (22/9/2025) pagi, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu erupsi dengan kolom abu setinggi sekitar 700 meter di atas puncak.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, melaporkan erupsi terjadi pukul 05.28 WIB. Kolom abu tercatat berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal, bergerak ke arah barat daya dan barat. “Letusan teramati mencapai 4.376 meter di atas permukaan laut,” jelasnya.
Erupsi terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi sekitar 139 detik. Sebelumnya, aktivitas serupa sempat terdeteksi pada pukul 00.54 WIB, namun visual letusan tidak teramati karena kondisi gelap.
Hingga saat ini, status Gunung Semeru masih pada level waspada. Pihak berwenang mengimbau masyarakat, pendaki, dan wisatawan agar tidak beraktivitas dalam radius berbahaya terutama di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak gunung. Hal ini untuk mengantisipasi potensi awan panas guguran maupun banjir lahar.
BPBD bersama PVMBG terus memantau perkembangan aktivitas Semeru dan menyiapkan langkah mitigasi bila intensitas erupsi meningkat. Warga di sekitar lereng diingatkan untuk selalu waspada, mengenakan masker bila terjadi hujan abu, serta mengikuti arahan petugas di lapangan.
Selain abu vulkanik, potensi bahaya lain yang dikhawatirkan adalah aliran lava pijar maupun hujan batu kecil di sekitar kawah. Material ini bisa menimbulkan kerusakan jika terjadi guguran dalam jumlah besar. Karena itu, masyarakat diminta menghindari radius 5 kilometer dari kawah aktif.
Pemerintah daerah bersama relawan juga menyiapkan titik evakuasi sementara. Posko kesehatan telah didirikan untuk membantu warga yang terdampak hujan abu, terutama anak-anak dan lansia yang rentan mengalami gangguan pernapasan.
Pengalaman erupsi besar Semeru pada Desember 2021 yang menelan korban jiwa masih membekas di ingatan warga. Karena itu, kesiapsiagaan menjadi hal utama agar kejadian serupa tidak terulang.
Para ahli vulkanologi menegaskan, aktivitas erupsi Semeru kali ini masih dalam kategori sedang. Namun, mereka tetap menekankan pentingnya kewaspadaan karena kondisi gunung api bisa berubah dengan cepat tanpa tanda-tanda jelas.