Jakarta, albrita.com – Harga emas menembus USD 4.000 per ounce pada Rabu (8/10) karena investor berburu aset aman di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik. Investor juga menanggapi ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve AS.
Harga emas spot naik 0,5 persen menjadi USD 4.002,53 per ounce pukul 02.13 GMT. Emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 0,5 persen menjadi USD 4.025 per ounce.
Para pedagang membeli emas karena khawatir terhadap utang global yang terus bertambah, melemahnya dolar, dan ketidakpastian politik di berbagai negara. Bank sentral juga melakukan pembelian emas yang meningkatkan permintaan.
Investor memperkirakan Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan bulan ini, dan menambah 25 basis poin pada Desember 2025. Gejolak politik di Prancis dan Jepang juga mendorong permintaan emas sebagai aset safe haven.
Logam lain juga naik. Perak spot naik 0,5 persen menjadi USD 48,03 per ounce, platinum naik 2,2 persen menjadi USD 1.653,21 per ounce, dan paladium naik 1,3 persen menjadi USD 1.355,32 per ounce.
Bloomberg melaporkan, kinerja emas batangan menuju level terbaik sejak 1970-an. Para investor mengandalkan emas untuk diversifikasi portofolio dan sebagai perlindungan terhadap risiko ekonomi.
Miliarder Ray Dalio menekankan emas sebagai aset aman dibandingkan dolar, sedangkan Ken Griffin menilai kenaikan emas mencerminkan kecemasan terhadap mata uang AS. Hebe Chen dari Vantage Markets menyebut kenaikan ini mencerminkan meningkatnya risiko fiskal dan ketegangan geopolitik.
Analis memprediksi harga emas dapat mencapai USD 4.500 pada pertengahan tahun depan, meski kemungkinan konsolidasi terjadi setelah kenaikan tajam ini.