Hervita Diatri Ungkap Data Gangguan Jiwa di Indonesia Lewat JKN

- Jurnalis

Selasa, 28 Oktober 2025 - 13:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi peduli kesehatan mental. Foto: SewCream/Shutterstock

Ilustrasi peduli kesehatan mental. Foto: SewCream/Shutterstock

Jakarta, albrita.com — Dokter spesialis kejiwaan Hervita Diatri membahas fakta penting tentang kesehatan mental di Indonesia. Ia menyoroti masih sedikitnya masyarakat yang peduli terhadap kesehatan jiwa dan mengakses layanan pengobatan.

Hervita menyebut lima gangguan kejiwaan yang paling banyak dilaporkan masyarakat melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN): skizofrenia, gangguan panik, gangguan depresi unipolar, gangguan bipolar, dan gangguan spesifik bicara serta bahasa.

“Nomor satu skizofrenia. Gangguan panik dan gangguan cemas juga masuk lima besar, banyak orang terdiagnosis dan memanfaatkan JKN,” ujar Hervita dalam diskusi daring Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2025 bertema Kesehatan Jiwa untuk Semua, Selasa (28/10).

Baca Juga :  Kapolda Jambi Dorong Guru BK Tingkatkan Kompetensi dan Dukung Kesejahteraan Mental Siswa

Skizofrenia memengaruhi tingkah laku, emosi, dan kemampuan komunikasi penderitanya. Menurut WHO pada 2020, sekitar 279 juta orang di dunia mengidap skizofrenia, termasuk 20 juta di Indonesia.

Hervita menegaskan, masyarakat Indonesia baru sedikit yang melaporkan masalah kesehatan jiwa ke fasilitas kesehatan. Proporsi pasien yang mencari pengobatan masih kecil, sekitar 1,9 per 1.000 orang. Orang dengan gangguan depresi baru 0,6 persen yang berobat, sementara penderita bipolar hanya 2,3 persen.

Baca Juga :  27 Tahun Berjuang, Al Barokah Jadi Teladan Pertanian Organik Nasional

“Pemanfaatan layanan primer, BPJS, dan JKN masih jauh dari harapan,” kata Hervita. Ia mengimbau pemerintah menyiapkan fasilitas kesehatan agar masyarakat yang sadar kesehatan jiwanya bisa segera mendapatkan layanan.

Hervita menegaskan, rumah sakit umum tidak bisa menjadi satu-satunya solusi. Ia menekankan pasien gangguan jiwa banyak memilih puskesmas. Saat ini, rumah sakit hanya mampu menangani 30 persen penderita skizofrenia di Indonesia. (MDA*)

Berita Terkait

Menko Kesehatan Imbau Warga Jakarta Pakai Masker Saat Hujan Akibat Mikroplastik
Budi Gunadi Sadikin Tegaskan Transformasi Digital Layanan Kesehatan di Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik, BRIN Imbau Gunakan Masker Katun
Bahaya Mikroplastik di Udara, Dokter DKI Peringatkan Risiko untuk Ibu Hamil dan Janin
Tri Tito Karnavian Dorong Kader Posyandu Jalankan Enam Pelayanan Dasar
Yahya Zaini Desak Kemenkes Cegah Lonjakan ISPA
Superman di Tengah Lautan Pink: Valencia Mieke Randa Ajak Anak Pejuang Kanker di CFD Jakarta
Air PDAM Thirta Khayangan Diduga Tercemar, Warga Gatal dan Diare

Berita Terkait

Selasa, 28 Oktober 2025 - 13:03 WIB

Hervita Diatri Ungkap Data Gangguan Jiwa di Indonesia Lewat JKN

Selasa, 28 Oktober 2025 - 11:15 WIB

Menko Kesehatan Imbau Warga Jakarta Pakai Masker Saat Hujan Akibat Mikroplastik

Minggu, 26 Oktober 2025 - 17:33 WIB

Budi Gunadi Sadikin Tegaskan Transformasi Digital Layanan Kesehatan di Indonesia

Jumat, 24 Oktober 2025 - 17:33 WIB

Kasus ISPA di Jakarta Naik, BRIN Imbau Gunakan Masker Katun

Jumat, 24 Oktober 2025 - 17:03 WIB

Bahaya Mikroplastik di Udara, Dokter DKI Peringatkan Risiko untuk Ibu Hamil dan Janin

Berita Terbaru

Kapal perusak Angkatan Laut AS USS Gravely (DDG-107) tiba di pelabuhan Port of Spain, Trinidad dan Tobago, Minggu (26/10/2025). Foto: Andrea De Silva/REUTERS

Internasional

Venezuela Gagalkan Rencana CIA Serang USS Gravely di Karibia

Selasa, 28 Okt 2025 - 17:01 WIB