Jakarta, albrita.com – Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son-hui di Pyongyang, Sabtu (11/11). Pertemuan ini berlangsung hangat dan menandai babak baru hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korea Utara.
Sugiono datang ke Pyongyang atas undangan resmi Choe Son-hui. Dalam pertemuan itu, keduanya membahas langkah konkret untuk memperkuat kerja sama di bidang politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pendidikan. Sugiono menekankan pentingnya hubungan yang saling menghormati dan menguntungkan kedua negara.
Pertemuan tersebut menghasilkan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang Pembentukan Mekanisme Konsultasi Bilateral. MoU ini menjadi dasar bagi kedua negara untuk memperluas kolaborasi di berbagai sektor. “Kunjungan ini merupakan kunjungan pertama Menteri Luar Negeri RI ke Pyongyang setelah 12 tahun,” kata Sugiono.
Dalam keterangan resmi, Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu) menyebut kedua negara sepakat menjajaki kerja sama baru yang dapat meningkatkan hubungan bilateral. Sugiono juga menegaskan kesiapan Indonesia untuk memfasilitasi keterlibatan Korea Utara dalam forum-forum ASEAN seperti ASEAN Regional Forum (ARF).
Kemlu menjelaskan, MoU tersebut menjadi wadah untuk memperkuat kolaborasi di bidang politik, sosial-budaya, teknik, dan olahraga. Dokumen ini sekaligus memperbarui semangat persahabatan yang telah terjalin lebih dari enam dekade antara kedua negara.
Selain bertemu Menlu Choe Son-hui, Sugiono menghadiri peringatan 80 tahun Partai Buruh Korea. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan ucapan selamat dan menekankan pentingnya dialog antarbangsa sebagai jalan menuju perdamaian.
Kemlu menilai kunjungan Sugiono memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra yang konsisten mendorong diplomasi damai di kawasan Asia Timur. “Kunjungan ini menegaskan komitmen Indonesia untuk terus menjalin kerja sama konstruktif dengan Korea Utara,” ujar pernyataan Kemlu.
Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korea Utara sudah terjalin sejak awal 1960-an. Kedua negara memelihara hubungan atas dasar saling menghormati dan solidaritas antarnegeri berkembang. (MDA*)









