Jakarta albrita.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat) dan lembaga riset Twimbit meluncurkan laporan “Empowering Indonesia 2025: Building Bridges of Tomorrow” di Jakarta, Senin (27/10). Laporan ini memperkuat strategi Indonesia untuk membangun kedaulatan kecerdasan buatan (AI) dan mempercepat visi Indonesia Emas 2045.
Wamenkomdigi Nezar Patria dan CEO Indosat Vikram Sinha hadir dalam acara tersebut. Keduanya menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar masyarakat di seluruh daerah dapat menikmati manfaat AI.
Vikram menegaskan komitmen Indosat dalam memberdayakan Indonesia melalui transformasi digital. Ia menyebut era baru ini menuntut sinergi antara konektivitas dan komputasi.
“Tujuan kami jelas, kami ingin memberdayakan Indonesia. Era ini bukan sekadar konektivitas, tetapi perpaduan konektivitas dan komputasi yang menciptakan kecerdasan,” kata Vikram.
Indosat mendukung pembentukan Indonesia AI Center of Excellence untuk mempercepat inovasi di sektor kesehatan, pendidikan, dan pertanian. Langkah ini menegaskan peran Indosat sebagai penggerak utama ekosistem AI nasional.
Nezar Patria mengapresiasi inisiatif Indosat. Ia menilai laporan tersebut sejalan dengan Peta Jalan AI Nasional yang pemerintah siapkan. “Konektivitas dan komputasi menjadi fondasi utama transformasi digital Indonesia,” ujar Nezar.
Pemerintah juga menyiapkan Peraturan Presiden tentang AI untuk memperkuat regulasi dan etika dalam penerapan teknologi ini. Nezar menegaskan, regulasi tersebut akan memastikan AI berkembang secara etis dan bertanggung jawab.
Laporan Indosat dan Twimbit menyebut adopsi AI dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional hingga 6,8% per tahun. Laporan itu juga menegaskan lima pilar utama, yaitu infrastruktur digital, pengembangan talenta, pertumbuhan industri AI, riset dan inovasi, serta regulasi yang kuat.
Indosat mengajak industri, akademisi, dan pemerintah untuk bekerja sama agar Indonesia bisa menjadi pencipta teknologi AI, bukan hanya pengguna.









