Israel Gempur Gaza Usai Hamas Langgar Gencatan Senjata

- Jurnalis

Rabu, 29 Oktober 2025 - 09:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjawab pertanyaan wartawan saat berkunjung ke lokasi Institut Sains Weizmann yang dihantam rudal Iran di Rehovot, Israel, Jumat (20/6/2025). Foto: Jack Guez/Pool via Reuters

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjawab pertanyaan wartawan saat berkunjung ke lokasi Institut Sains Weizmann yang dihantam rudal Iran di Rehovot, Israel, Jumat (20/6/2025). Foto: Jack Guez/Pool via Reuters

Palestina, albrita.com – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (28/10) waktu setempat memerintahkan militer menyerang Jalur Gaza secara besar-besaran. Ia mengambil langkah itu setelah menilai Hamas melanggar gencatan senjata terkait pengembalian jenazah sandera Israel.

“Setelah konsultasi keamanan, Perdana Menteri Netanyahu menginstruksikan militer untuk segera melancarkan serangan dahsyat di Jalur Gaza,” tulis pernyataan resmi kantornya yang dikutip AFP. Netanyahu meminta pasukannya bertindak cepat untuk menegakkan kesepakatan yang telah mereka buat.

Pada Senin malam (27/10), Hamas menyerahkan jenazah sandera Israel ke-16 dari total 28 orang sesuai kesepakatan gencatan senjata yang berlaku sejak 10 Oktober 2025. Tim forensik Israel menemukan sebagian jasad itu milik Ofir Tzarfati, sandera yang tewas dua tahun lalu dalam operasi militer di Gaza. Pemerintah Israel menilai Hamas menipu karena menyerahkan jenazah lama dan menganggap kelompok itu melanggar perjanjian.

Baca Juga :  Warga Gaza Rayakan Gencatan Senjata Hamas-Israel: Harapan Baru Muncul

Juru bicara pemerintah Israel, Shosh Bedrosian, menuduh Hamas menggali tanah, menempatkan potongan jasad Ofir, lalu menyerahkannya kepada Palang Merah. Ia menegaskan bahwa pemerintah Israel akan membalas tindakan itu dan berkoordinasi dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebelum melanjutkan langkah militer.

Hamas membantah tuduhan tersebut dan menuding Israel mencari alasan untuk kembali menyerang Gaza. Kelompok itu menyatakan akan menunda pengembalian jenazah sandera lain karena Israel melanggar kesepakatan lebih dulu. “Kami menunda penyerahan hari ini karena pelanggaran pendudukan Israel,” ujar sayap bersenjata Hamas.

Baca Juga :  Monas dan DPR Jadi Titik Demo, Rekayasa Lalu Lintas Siap Diberlakukan Polisi

Hamas memperingatkan bahwa setiap serangan baru dari Israel akan menghambat proses pencarian dan pemulihan jenazah di Gaza. Mereka menuduh Israel menciptakan dalih palsu untuk memulai agresi baru terhadap warga Palestina. “Israel mengarang alasan untuk menyerang rakyat kami dan menghancurkan gencatan senjata,” tegas pernyataan resmi Hamas yang dikutip BBC.

Ketegangan terbaru ini memperburuk kondisi Jalur Gaza. Israel terus meningkatkan serangan, sedangkan warga Gaza berjuang bertahan di tengah blokade dan ancaman perang besar yang semakin dekat. (YS*)

Berita Terkait

Brigade al-Qassam Tuduh Israel Langgar Gencatan Senjata, 20 Warga Gaza Tewas
Korea Utara Uji Coba Rudal Jelajah untuk Peringatkan Musuh
Menteri Lingkungan Hidup Soroti Kondisi Pengelolaan Sampah di Kabupaten/Kota
Zelensky Minta Dukungan Dana Perang Eropa 2-3 Tahun untuk Ukraina
Kejaksaan Agung Geledah Rumah Pejabat Bea Cukai Kasus Korupsi POME
Pemerintah dan DPR Bahas Biaya Haji 2026 dalam Rapat Tertutup
Venezuela Gagalkan Rencana CIA Serang USS Gravely di Karibia
Fotografer ‘Ngamen’ di Jakarta Diawasi Komdigi, Warga Diminta Waspada Data Pribadi

Berita Terkait

Rabu, 29 Oktober 2025 - 12:03 WIB

Brigade al-Qassam Tuduh Israel Langgar Gencatan Senjata, 20 Warga Gaza Tewas

Rabu, 29 Oktober 2025 - 10:01 WIB

Korea Utara Uji Coba Rudal Jelajah untuk Peringatkan Musuh

Rabu, 29 Oktober 2025 - 09:02 WIB

Israel Gempur Gaza Usai Hamas Langgar Gencatan Senjata

Selasa, 28 Oktober 2025 - 21:33 WIB

Menteri Lingkungan Hidup Soroti Kondisi Pengelolaan Sampah di Kabupaten/Kota

Selasa, 28 Oktober 2025 - 20:09 WIB

Zelensky Minta Dukungan Dana Perang Eropa 2-3 Tahun untuk Ukraina

Berita Terbaru

Salah seorang penerima  bantuan layanan kesejahteraan sosial.

Padang Panjang

Biaya Permakanan dan Sandang bagi Lansia dan Disabilitas Diserahkan

Rabu, 29 Okt 2025 - 11:02 WIB

Rayosha Nabila Putri ketika menerima penghargaan yang diserahkan Wagub Sumbar, Vesko Rusaimy.

Padang Panjang

Putri Padang Panjang Torehkan Prestasi sebagai Pelopor Seni Budaya

Rabu, 29 Okt 2025 - 10:33 WIB

Rudal Korea Utara. Foto: REUTERS/Damir Sagolj

Internasional

Korea Utara Uji Coba Rudal Jelajah untuk Peringatkan Musuh

Rabu, 29 Okt 2025 - 10:01 WIB