Perbatasan Rafah, albrita.com — Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menutup akses utama antara Gaza dan Mesir. Ia memerintahkan agar perbatasan Rafah tetap tertutup hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.
Kantor Perdana Menteri Israel menyatakan, pemerintah hanya akan membuka kembali perbatasan setelah Hamas memulangkan semua sandera, termasuk yang sudah tewas, dan menjalankan kesepakatan gencatan senjata.
Kedutaan Besar Palestina di Kairo sebelumnya mengumumkan rencana pembukaan Rafah pada Senin (20/10) untuk memulangkan pengungsi Gaza. Namun, Israel membatalkan keputusan itu beberapa jam kemudian.
Penutupan Rafah membuat Hamas kesulitan mengevakuasi jenazah korban dari reruntuhan bangunan di Gaza. Mereka menegaskan membutuhkan alat berat dan tim forensik untuk melanjutkan pencarian.
“Blokade ini memperlambat upaya kami memulangkan para korban,” ujar juru bicara Hamas.
Turki menawarkan bantuan tim pencari jenazah, tetapi Israel belum memberikan izin masuk. Sementara itu, Badan Pertahanan Sipil Gaza mencatat sudah mengevakuasi 280 jenazah sejak gencatan senjata mulai berlaku. (MDA*)









