KDM Sebut Masyarakat Sama Koruptif Seperti Politisi, Maksudnya?

- Jurnalis

Rabu, 27 Agustus 2025 - 10:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandung, albrita.comKDM atau Kang Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat tengah jadi perbincangan publik, karena pernyataannya mengundang tandatanya masyarakat.

“Masyarakat memiliki sifat koruptif dan serakah yang sama dengan para pejabat atau politis,” hal itu disampaikannya pada sebuah acara di Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, belum lama ini.

Bermula saat KDM bicara mengenai program perhutanan sosial. Program in seharusnya kata Dedi menjadi sarana bagi masyarakat untuk mengelola hutan sekaligus mengembangkan ekosistem yang menopang kehidupan ekonomi.

Namun, kenyataannya di lapangan, lahan yang diberikan justru dialihfungsikan menjadi permukiman atau bahkan dijual.

“Kita betul bahwa hidup harus membela rakyat, rakyat harus diutamakan. Tetapi rakyat hari ini adalah rakyat tahun ini yang karakternya sama dengan kita. Sama buasnya, kadang sama serakahnya. Cuma beda tingkatan kekuasaannya,” kritiknya.

Baca Juga :  Musala Ambruk di Sidoarjo, Evakuasi Santri Berlanjut

Dedi menegaskan bahwa kondisi masyarakat sekarang berbeda dengan era 1960-an atau 1970-an. Menurutnya, sifat koruptif dan nepotisme bukan hanya milik politisi, tetapi juga melekat pada masyarakat.

“Ini rakyat, Pak. Jadi sifat koruptif, sifat nepotisme bukan hanya milik politisi kayak Dedi Mulyadi. Enggak usah menunggu orang lain, rakyat juga punya karakter itu, punya karakter serakah,” katanya.

Dalam wawancara dengan Kompas.com, Senin (25/8), Dedi kembali menekankan bahwa baik pejabat maupun rakyat sama-sama punya sifat serakah dan potensi koruptif.

Sebagai contoh, ia menyinggung pengalamannya di kampung maupun saat menjabat di Purwakarta. Ada warga yang diberi fasilitas kios secara gratis, namun justru disewakan kepada orang lain dengan harga tinggi.

Baca Juga :  GoPay Kini Bisa Dipakai di Jepang, China Segera Menyusul

“Pengalaman saya dulu di Pasar Rebo Purwakarta. Video YouTube-nya ada, lapak disewakan Rp11 juta, padahal itu gratis disediakan bagi pedagang,” ungkapnya.

Ia juga menyebutkan bahwa ada warga yang mendapat satu kios gratis, kemudian berusaha memasukkan adik atau saudaranya agar bisa menguasai lebih banyak kios.

“Dikasih kios satu, ingin adiknya masuk, pengen saudaranya masuk, ingin menguasai seluruh kios gratis. Kan ada pengalaman,” lanjutnya.

Menurut Dedi, hal ini membuktikan bahwa sifat serakah adalah bagian dari fitrah manusia. Oleh karena itu, negara memiliki fungsi penting untuk mengatur agar tidak disalahgunakan.

“Itu fitrah manusia. Setiap manusia itu punya potensi dalam dirinya serakah. Makanya, fungsi negara itu mengatur agar kebuasan itu tunduk pada undang-undang. Intinya kan itu,” pungkasnya. (wan)

 

Berita Terkait

Polrestabes Makassar Selamatkan Bilqis dari Suku Anak Dalam di Jambi
Polisi Ungkap Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Bawa Bahan Peledak dalam Tas
Polrestabes Makassar Tangkap Sindikat TPPO, Bilqis Dijual Rp80 Juta ke Jambi
Presiden Prabowo Saksikan Pelantikan Dwiarso Budi Santiarto sebagai Wakil Ketua MA Non Yudisial
Prabowo Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional 2025 kepada 10 Tokoh
Densus 88 Pastikan Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Tak Terkait Terorisme
Prabowo Perintahkan Pembatasan Game Online Usai Kasus Ledakan di SMAN 72 Jakarta
Densus 88 Temukan Tujuh Bahan Peledak di SMAN 72 Jakarta, Empat Sudah Meledak

Berita Terkait

Senin, 10 November 2025 - 15:33 WIB

Polrestabes Makassar Selamatkan Bilqis dari Suku Anak Dalam di Jambi

Senin, 10 November 2025 - 15:05 WIB

Polisi Ungkap Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Bawa Bahan Peledak dalam Tas

Senin, 10 November 2025 - 14:33 WIB

Polrestabes Makassar Tangkap Sindikat TPPO, Bilqis Dijual Rp80 Juta ke Jambi

Senin, 10 November 2025 - 09:05 WIB

Prabowo Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional 2025 kepada 10 Tokoh

Senin, 10 November 2025 - 08:10 WIB

Densus 88 Pastikan Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Tak Terkait Terorisme

Berita Terbaru