Jakarta, albrita.com – Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan 1,2 juta ton pupuk subsidi untuk memenuhi kebutuhan musim tanam Oktober 2025 hingga Maret 2026. Jumlah itu mencapai 259 persen dari stok minimum yang ditetapkan pemerintah. Selain itu, PT Pupuk Indonesia (Persero) menyediakan 480 ribu ton pupuk non-subsidi bagi petani di luar alokasi subsidi.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, Kementan akan merevitalisasi pabrik pupuk agar mampu memproduksi pupuk berkualitas dengan harga terjangkau. Langkah ini mengikuti arahan Presiden Prabowo Subianto.
“Kami mendorong revitalisasi pabrik pupuk supaya produksi lebih efisien, pasokan stabil, dan harga tetap terjangkau. Langkah ini mencerminkan semangat pemerintah untuk mencapai swasembada pangan,” ujar Amran, Sabtu (18/10).
Amran menilai revitalisasi pabrik pupuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Ia meyakini sistem produksi modern dan efisien mampu menekan biaya pertanian serta meningkatkan kesejahteraan petani.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyampaikan, Presiden Prabowo memerintahkan Kementan memperbaiki sistem produksi dan distribusi pupuk nasional agar penyaluran pupuk lebih cepat dan biaya distribusi menurun.
“Presiden meminta Menteri Pertanian mencari terobosan agar ketersediaan pupuk terjaga. Jika memungkinkan, kami akan merevitalisasi pabrik pupuk supaya lebih efisien dan harga lebih terjangkau. Tujuannya membantu petani,” kata Prasetyo. (MDA*)









