Kementerian HAM Awasi Program Makan Bergizi Gratis

- Jurnalis

Rabu, 1 Oktober 2025 - 23:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri HAM Natalius Pigai memberikan keterangan pada konferensi pers terkait isu terkait Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kantor Kementerian HAM, Jakarta, Rabu (1/10/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Menteri HAM Natalius Pigai memberikan keterangan pada konferensi pers terkait isu terkait Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kantor Kementerian HAM, Jakarta, Rabu (1/10/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Jakarta, albrita.com – Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM) berencana menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Gizi Nasional (BGN) terkait pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Menteri HAM, Natalius Pigai, mengatakan MoU tersebut menjadi dasar bagi kementeriannya untuk ikut melakukan pengawasan. Ia memastikan langkah ini diambil setelah maraknya kasus keracunan massal yang menimpa peserta program.

“Pengawasan akan dimulai setelah MoU selesai. Draf sudah rampung dan pekan depan akan ditandatangani,” ujar Pigai di Jakarta, Rabu (1/10).

Baca Juga :  Target Impor Sapi Perah Masih Jauh, Program Susu Nasional Terancam

Meski belum resmi, Kementerian HAM telah melakukan pengecekan mandiri di lapangan. Pigai menyebut ada dua persoalan utama yang ditemukan. Pertama, proses produksi makanan yang belum sesuai standar, termasuk keterlambatan distribusi dan indikasi makanan basi. Kedua, lemahnya pengawasan saat distribusi berlangsung.

“Masalah muncul dari kualitas produksi dan kurangnya kontrol. Ini yang harus segera dibenahi,” tegasnya.

Baca Juga :  KPK Periksa Travel Haji, Dugaan Suap Kuota Menguat

Sementara itu, Ombudsman RI mencatat setidaknya sudah terjadi 34 kejadian luar biasa (KLB) keracunan sejak program MBG digulirkan. Ribuan siswa sekolah menjadi korban dalam peristiwa yang terjadi sejak Januari hingga September 2025.

Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, menyebut kasus ini sebagai peringatan serius bagi pemerintah. Menurutnya, perlu ada evaluasi menyeluruh agar program MBG tidak justru membahayakan siswa yang seharusnya mendapat manfaat gizi. (WF*)

Berita Terkait

Mahfud MD Kagum pada Keterbukaan Sri Sultan Yogyakarta dan Keluarganya
Massa API-Palestina Gelar Aksi di Depan Kedubes AS Jakarta, Serukan Sikap Tegas Pemerintah
Presiden Prabowo Tiba di Malaysia untuk Hadiri KTT ASEAN ke-47
Prabowo Dorong Bahasa Portugis Masuk Kurikulum, DPR Akan Kaji Lebih Lanjut
Gus Ipul Umumkan Gus Dur dan Marsinah Masuk Daftar Calon Pahlawan Nasional
Reda Manthovani: Harapan Terakhir Reformasi Kejaksaan
Roy Suryo dan Bonatua Terima Salinan Ijazah Jokowi dari KPU, Janji Uji Keaslian Dokumen
Tri Tito Karnavian Dorong Kader Posyandu Jalankan Enam Pelayanan Dasar

Berita Terkait

Minggu, 26 Oktober 2025 - 15:33 WIB

Mahfud MD Kagum pada Keterbukaan Sri Sultan Yogyakarta dan Keluarganya

Minggu, 26 Oktober 2025 - 08:30 WIB

Massa API-Palestina Gelar Aksi di Depan Kedubes AS Jakarta, Serukan Sikap Tegas Pemerintah

Minggu, 26 Oktober 2025 - 07:02 WIB

Presiden Prabowo Tiba di Malaysia untuk Hadiri KTT ASEAN ke-47

Minggu, 26 Oktober 2025 - 01:10 WIB

Prabowo Dorong Bahasa Portugis Masuk Kurikulum, DPR Akan Kaji Lebih Lanjut

Jumat, 24 Oktober 2025 - 23:33 WIB

Gus Ipul Umumkan Gus Dur dan Marsinah Masuk Daftar Calon Pahlawan Nasional

Berita Terbaru

Sejumlah pengunjung berwisata saat museum kembali dibuka setelah pencurian perhiasan di Museum Louvre, Paris, Prancis, Rabu (22/10/2025). Foto: Gonzalo Fuentes/Reuters

Internasional

Polisi Prancis Tangkap Dua Pelaku Pencurian di Museum Louvre

Senin, 27 Okt 2025 - 02:10 WIB