Sungai Penuh, albrita.com – Masyarakat enam luhah di Kota Sungai Penuh, Jambi menyambut gembira rencana pelaksanaan Kenduri Sko Tahun 2026. Agenda adat terbesar ini menjadi ajang yang dinantikan seluruh lapisan masyarakat, karena terakhir kali digelar hampir dua dekade lalu.
Persiapan di tiap luhah kini mulai berjalan. Warga mulai melakukan berbagai kegiatan adat dan budaya. Di beberapa luhah, kelompok pemuda aktif berlatih parno adat untuk menjaga kelestarian tradisi.
Sementara itu, para pendekar muda rutin berlatih pencak silat. Tak ketinggalan, remaja putri pun giat berlatih silat.
Pencak silat adalah satu warisan budaya yang selalu ditampilkan dalam Kenduri Sko. Para tetua adat pun menyeleksi dan menyiapkan calon pemangku adat yang akan berperan penting dalam upacara nanti.
Tokoh adat Sungai Penuh, Hamdan Manan, menilai Kenduri Sko 2026 bukan sekadar seremoni adat, tetapi momentum untuk memperkuat persatuan dan identitas budaya masyarakat enam luhah.
Ia memberi sinyal bahwa kegiatan ini dapat menjadi wadah menyatukan seluruh elemen adat di Sungai Penuh.
“Semoga Kenduri Sko tahun depan tidak hanya mempererat enam luhah, tetapi juga bisa menyatukan tiga dusun —Dusun Sungai Penuh, Dusun Pondok Tinggi, dan Dusun Baru,” ujar Hamdan.
Dengan semangat kebersamaan, masyarakat optimis Kenduri Sko 2026 akan menjadi perayaan adat terbesar dan paling berkesan dalam sejarah Sungai Penuh.
Karena juga akan digelar seminar tentang adat, tentang bagaimana mengelola lahan terlantar agar memberi dampak ekonomi untuk masyarakat.
Juga bagaimana meningkatkan ekonomi masyarakat enam luhah Sungai Penuh di bidang UMKM serta membimbing anak kemenakan agar jauh dari penyakit masyarakat, seperti judin online, narkoba dan budaya malas. (al)