Ekuador, albrita.com – Kerusuhan mengguncang Penjara Machala di barat daya Ekuador pada Minggu (9/11) waktu setempat. Badan Penjara Nasional (SNAI) mencatat 31 narapidana tewas akibat insiden berdarah tersebut.
SNAI menyebut 27 napi meninggal karena sesak napas, sedangkan empat lainnya tewas akibat digantung. Lembaga itu belum mengungkapkan secara rinci kronologi terjadinya bentrokan.
Polisi bersenjata langsung menguasai area penjara setelah situasi memanas. Petugas mengevakuasi korban dan memeriksa seluruh blok tahanan untuk memastikan kondisi benar-benar aman.
“Saat ini situasi telah terkendali sepenuhnya,” tulis SNAI dalam pernyataan resminya.
Hasil investigasi awal menunjukkan kerusuhan bermula dari reorganisasi narapidana di fasilitas keamanan maksimum yang baru. Langkah itu memicu ketegangan di antara kelompok tahanan yang saling berebut pengaruh.
Empat napi sebelumnya juga ditemukan tewas di lokasi yang sama dalam insiden terpisah.
Presiden Daniel Noboa menegaskan pemerintah tidak akan menoleransi kekerasan di lembaga pemasyarakatan. Ia berjanji memperkuat pengawasan dan menindak keras geng kriminal yang beroperasi di dalam penjara.
“Kita akan memulihkan kendali penuh atas semua penjara di Ekuador,” tegas Noboa.
Selama beberapa tahun terakhir, jaringan geng di penjara Ekuador terus memicu gelombang kekerasan yang menewaskan ratusan narapidana. Pemerintah berupaya mengakhiri dominasi geng dengan pengetatan keamanan dan rotasi petugas sipir. (MDA*)









