Sungai Penuh, albrita.com–Warga Desa Talang Lindung, Kecamatan Sungai Bungkal, Kota Sungai Penuh, terus meningkatkan kesadaran dalam mengelola sampah rumah tangga.
Setelah dirasa cukup pengurus Bank Sampah Lindung Berseri mengangkut hasil tabungan warga berupa rongsokan ke pengepul utama.
Aktivitas rutin ini memperlihatkan semangat masyarakat yang berhasil mengubah sampah menjadi sumber ekonomi sekaligus menjaga kebersihan lingkungan.
Pengurus Bank Sampah Lindung Berseri, Maira Deswita, menyampaikan bahwa warga kini semakin rajin memilah sampah dari rumah masing-masing. Mereka tidak lagi menganggap sampah sebagai masalah, tetapi sebagai peluang ekonomi yang bermanfaat jika dikelola dengan benar.
“Kesadaran warga tumbuh sangat baik. Banyak ibu rumah tangga dan pemuda mulai memilah sampah organik dan anorganik sejak dari dapur. Mereka menabung sampah yang layak jual di Bank Sampah Lindung Berseri,” ujar Maira, Minggu, (3/1/2025)
Bank Sampah Lindung Berseri membuka pelayanan setiap Sabtu, pukul 14.00 hingga 17.00 WIB. Puluhan warga membawa botol plastik, kardus, kaleng, dan logam ringan hasil pilahan rumah tangga. Pengurus menimbang sampah, mencatat nilai tabungan, lalu mengelolanya untuk dijual ke pengepul.
Maira menegaskan, sistem tabungan di bank sampah berjalan sederhana namun memberi manfaat nyata. Warga menukar sampah anorganik dengan nilai uang yang langsung tercatat sebagai saldo tabungan mereka. Setelah saldo mencukupi, warga dapat mencairkannya kapan pun mereka butuh.
“Kami menanamkan kebiasaan menabung sambil menjaga lingkungan. Banyak warga merasa senang karena bisa menambah penghasilan dari hasil memilah sampah,” tutur Maira.
Selain mengelola sampah anorganik, pengurus juga mengajarkan warga cara mengolah limbah dapur menjadi pupuk organik. Mereka mengubah sisa sayur, kulit buah, dan bahan organik lainnya menjadi kompos untuk tanaman pekarangan. Langkah ini membantu warga mengurangi sampah rumah tangga sekaligus menghemat biaya membeli pupuk.
“Kami selalu mengingatkan warga agar tidak membuang limbah dapur sembarangan. Mereka bisa mengolahnya menjadi pupuk organik yang bermanfaat untuk tanaman di halaman rumah,” tambah Maira.
Pemerintah Desa Talang Lindung terus mendukung kegiatan Bank Sampah Lindung Berseri. Pemerintah menyediakan fasilitas dan memfasilitasi kegiatan sosial lingkungan yang dijalankan para pengurus. Maira menilai kolaborasi ini memperkuat semangat warga dalam menciptakan lingkungan bersih dan sehat.
Ia menekankan, pengelolaan bank sampah memerlukan kesabaran dan komitmen bersama. Namun, hasilnya mulai terlihat dari antusiasme warga yang meningkat setiap minggu.
“Jika sudah merasa cukup kami mengangkut rongsokan hasil tabungan warga ke pengepul. Dari situ, kami melihat semangat masyarakat yang semakin tinggi. Kami yakin, kerja sama yang solid akan membuat lingkungan semakin bersih dan warga semakin sejahtera,” ujar Maira.
Kini, Bank Sampah Lindung Berseri berkembang menjadi pusat edukasi lingkungan dan gerakan sosial yang menginspirasi.
Melalui kegiatan ini, masyarakat Talang Lindung membuktikan bahwa menjaga kebersihan tidak memerlukan langkah besar. Mereka cukup memulainya dari rumah sendiri—dengan memilah, menabung, dan mengolah sampah menjadi sesuatu yang bernilai. (al)









