Jakarta, albroita.com – Ketua KPK, Setyo Budiyanto, menyoroti Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia 2024 yang masih berada di angka 37. Ia menegaskan rendahnya IPK sering dikaitkan dengan kinerja KPK, namun ia menilai hal itu wajar.
Setyo menyatakan IPK bukan hanya soal KPK. “Setiap kali Transparency International Indonesia mengumumkan skor IPK, KPK selalu jadi sorotan. Saya siap,” ujarnya dalam acara Launching Beneficial Owner Gateway di Jakarta, Senin (6/10).
Ia menambahkan, rendahnya IPK berkaitan dengan banyak aspek, bukan hanya penegakan hukum. “Indeks persepsi korupsi punya 9 indikator. Termasuk pemerintahan, sosial politik, keamanan, dan penegakan hukum,” jelas Setyo.
Setyo menekankan masih banyak aspek korupsi yang belum tersentuh di Indonesia. Ia meminta pembaruan UU Tindak Pidana Korupsi untuk menangani hal tersebut.
IPK Indonesia 2024 naik menjadi 37, menempatkan Indonesia di peringkat 99 dari 180 negara. Skor ini naik 3 poin dari 2023 yang sebesar 34.
Di ASEAN, Indonesia menempati peringkat 5, masih di bawah Timor Leste yang meraih skor 43. IPK dihitung dengan skala 0-100, 0 paling korup dan 100 paling bersih.
Indikator IPK berasal dari sembilan sumber data, antara lain: Political Risk Service (33), IMB Business School World Competitiveness Yearbook (45), Global Insight Country Risk Rating (32), World Economic Forum Executive Opinion Survey (61), Bertelsmann Stiftung Transformation Index (39), Economist Intelligence Unit Country Risk Service (35), Political and Economic Risk Consultancy (38), Varieties of Democracy Project (22), dan World Justice Project Rule of Law Index (26). (MDA*)