Korea, albrita.com – Korea Utara menembakkan sejumlah rudal balistik jarak pendek pada Rabu (22/10). Aksi ini terjadi beberapa hari sebelum pertemuan para pemimpin dunia di Korea Selatan untuk menghadiri KTT APEC.
Militer Korea Selatan melaporkan bahwa peluncuran rudal berlangsung pada Rabu pagi dari sekitar Pyongyang. Rudal meluncur ke arah timur laut. Militer Korsel segera membagikan informasi tersebut kepada Amerika Serikat dan Jepang.
Korea Utara terus melanjutkan uji coba senjata meski berada di bawah sanksi PBB. Negara itu tetap mengembangkan teknologi rudal balistiknya dengan alasan mempertahankan kedaulatan. Amerika Serikat dan Korea Selatan mendukung sanksi internasional yang melarang aktivitas militer semacam itu.
Peluncuran rudal ini menambah ketegangan di kawasan Asia Timur menjelang KTT APEC di Seoul pada 31 Oktober–1 November 2025. Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dijadwalkan hadir dalam konferensi tersebut. Keduanya juga berencana mengadakan pertemuan bilateral di sela acara.
Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi menegaskan bahwa peluncuran rudal Korea Utara tidak berdampak langsung terhadap wilayah Jepang. Ia menyampaikan bahwa Jepang sudah berkoordinasi dengan Amerika Serikat untuk memantau pergerakan militer Korea Utara.
Takaichi juga memastikan pemerintahnya siap mengambil langkah cepat jika Korea Utara kembali melakukan provokasi. Ia menegaskan Jepang akan memperkuat kerja sama keamanan dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan untuk menjaga stabilitas kawasan.
Sementara itu, pengamat keamanan regional menilai uji coba ini sebagai bentuk tekanan politik dari Pyongyang. Korea Utara ingin menunjukkan kekuatan militernya di tengah meningkatnya kerja sama strategis antara AS, Jepang, dan Korea Selatan. (MDA*)









