Jakarta, albrita.com – KPK bekerja sama dengan BPK mulai mengambil sampel data dari sejumlah SPBU di Indonesia. Langkah ini bagian dari penyidikan kasus dugaan korupsi digitalisasi SPBU PT Pertamina periode 2018–2023.
Tim gabungan menelusuri sekitar 15.000 SPBU. Mereka memeriksa data dan peralatan digitalisasi secara serentak di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengatakan penyidik memeriksa mesin EDC dan memintai keterangan saksi. Pada 29 Oktober 2025, KPK memeriksa dua saksi swasta, TRJ dan BD. Penyidik mendalami pengadaan sistem digitalisasi SPBU dan penghitungan kerugian negara.
KPK pertama kali mengungkap kasus ini pada Januari 2025, setelah naik dari tahap penyelidikan pada September 2024. Lembaga ini menetapkan tiga tersangka pada 31 Januari 2025. KPK masih mendalami keterlibatan pihak lain dan menunggu hasil audit BPK.
Sejak Agustus 2025, penyidikan masuk tahap akhir. Penghitungan kerugian negara menjadi fokus utama. Salah satu tersangka digitalisasi SPBU juga terlibat dugaan korupsi pengadaan mesin EDC di BRI periode 2020–2024. (YS*)









