OJK Ungkap Dampak Dana Pemerintah Rp200T

- Jurnalis

Selasa, 16 September 2025 - 22:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar saat menyampaikan Konferensi Pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK Hasil RDKB Agustus 2025. (Tangkapan Layar Youtube/Otoritas Jasa Keuangan)

Foto: Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar saat menyampaikan Konferensi Pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK Hasil RDKB Agustus 2025. (Tangkapan Layar Youtube/Otoritas Jasa Keuangan)

Jakarta, albrita.com – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengungkap efek masuknya dana pemerintah senilai Rp 200 triliun ke sistem perbankan sejak akhir pekan lalu. Pernyataan ini disampaikan Mahendra usai pertemuan dengan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa (16/9/2025).

Mahendra menjelaskan, efek pertama dari masuknya dana tersebut adalah likuiditas perbankan yang kini melimpah. Hal ini terlihat dari rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) yang kembali normal, berada di atas 20 persen. “Dengan adanya dana Rp 200 triliun, likuiditas kini berada di atas 20 persen, dan 20 persen adalah batas baik untuk mengukur kesehatan likuiditas bank,” ujarnya.

Baca Juga :  Purbaya Kawal Ketat Belanja Daerah di RAPBN 2026

Efek kedua, ruang bagi perbankan untuk menyalurkan kredit ke masyarakat meningkat. Rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio turun ke bawah level 90 persen, sehingga bank memiliki kapasitas lebih besar untuk memberikan pinjaman kepada debitur, termasuk proyek-proyek prioritas pemerintah.

Baca Juga :  Menkeu Purbaya Geram, Janji Tindak Tegas Rokok Ilegal

Mahendra menegaskan, OJK menyerahkan sepenuhnya kepada perbankan untuk menyalurkan kredit. Namun, ia menyarankan agar sektor-sektor prioritas pemerintah digariskan secara jelas agar bank dapat menyalurkan pembiayaan secara lebih cepat dan tepat sasaran. “Kami minta arahan kepada Menteri Keuangan mengenai sektor prioritas supaya bank bisa segera menyalurkan kredit ke proyek-proyek produktif,” kata Mahendra.

Dengan langkah ini, Mahendra optimistis dana besar pemerintah bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kredit produktif, serta memperkuat stabilitas sistem perbankan Indonesia. (MDA*)

Berita Terkait

Wapres Gibran Blusukan ke Pasar 16 Ilir Palembang
Belanja Sekaligus Edukasi di Jakarta Eco Future Fest 2025
BBM Indonesia Lebih Mahal, Begini Penjelasan PT Pertamina
Emas Galeri24 Ikut Meroket, Sentuh Rp2,15 Juta per Gram
Gubernur Sulut Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen di 2025
Kenaikan Harga Cabai, Beras, dan Daging Ayam Dorong Naiknya Inflasi
Debut Cemerlang, Saham EMAS Melonjak di Hari Pertama IPO
Pendapatan Negara Turun, APBN Defisit Membengkak

Berita Terkait

Kamis, 25 September 2025 - 23:59 WIB

Wapres Gibran Blusukan ke Pasar 16 Ilir Palembang

Kamis, 25 September 2025 - 05:10 WIB

Belanja Sekaligus Edukasi di Jakarta Eco Future Fest 2025

Kamis, 25 September 2025 - 04:10 WIB

BBM Indonesia Lebih Mahal, Begini Penjelasan PT Pertamina

Rabu, 24 September 2025 - 14:10 WIB

Emas Galeri24 Ikut Meroket, Sentuh Rp2,15 Juta per Gram

Rabu, 24 September 2025 - 02:10 WIB

Gubernur Sulut Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen di 2025

Berita Terbaru

Misi Perdamaian PBB: Polri Kirim Satgas FPU 7 MINUSCA ke Republik Afrika Tengah Sumber : istimewa - Dok Polri

Nasional

Polri Kirim FPU 7 MINUSCA ke Afrika Tengah

Jumat, 26 Sep 2025 - 09:10 WIB

Antusiasme siswa SDN 04 Cipinang Melayu, menyambut kedatangan Makan Bergizi Gratis (MBG), sebanyak 698 box di bagikan, Jakarta, Kamis (25/9/2025) Sumber : tvOnenews.com/Julio Saputra

Nasional

Respons Seru Siswa SDN 04 Cipinang Terhadap Menu MBG

Jumat, 26 Sep 2025 - 08:10 WIB

Andre Rosiade Tegaskan UU Nomor 1 Tahun 2025 Bukan Lindungi Direksi BUMN Korupsi: Kalau Maling, Tangkap! Sumber : istimewa - antaranews

Nasional

Andre Rosiade: Kalau Maling di BUMN, Tangkap Saja!

Jumat, 26 Sep 2025 - 07:10 WIB

Hal ini disampaikan Kapoksi Pengawasan Pupuk Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Henry Y Rahman, saat diskusi publik di Gedung Ombudsman RI, Jakarta, Kamis (25/9/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan

Pertanian

Kementan Naikkan Margin Distributor dan Pengecer Pupuk

Jumat, 26 Sep 2025 - 06:10 WIB

Konferensi Pers Pengungkapan perkara tindak pidana perbankan dan tindak pidana pencucian uang, Jakarta, Kamis (25/09/2025). Sumber : tvOnenew.s.com/Taufik

Nasional

Dana Rp204 Miliar Hilang dalam Sekejap, Pemilik S Terungkap

Jumat, 26 Sep 2025 - 05:10 WIB