Jakarta, albrita.com – Pemerintah bersama perbankan akan segera menyiapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) perumahan untuk memperluas akses pembiayaan rumah bagi masyarakat dan pelaku UMKM.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menyatakan dukungan penuh melalui Himbara untuk membantu memenuhi kebutuhan backlog perumahan sebanyak 15 juta unit.
CEO BPI Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, menjelaskan subsidi bunga untuk program KUR perumahan dialokasikan sekitar 5,5-6 persen dengan total dana Rp130 triliun pada 2025. Ia menambahkan, jika penyerapan kredit berjalan lancar, anggaran KUR perumahan bisa diperbesar pada 2026.
Rosan menekankan dana dari Kemenkeu sebesar Rp200 triliun yang masuk ke perbankan, termasuk Rp25 triliun ke BTN, bisa digunakan mendukung program perumahan secara efektif.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyebut program KUR perumahan akan diluncurkan pertengahan Oktober 2025 di Surabaya, dengan Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan hadir. Pemerintah juga mendorong sosialisasi KUR pekerja migran dan memperkuat ekosistem KUR agar optimal.
Menteri UMKM, Maman Abdurrachman, menjelaskan KUR dibagi menjadi empat klaster: KUR UMKM, KUR perumahan, KUR pekerja migran, dan KUR padat karya. Alokasi anggaran KUR UMKM mencapai Rp280 triliun dan KUR perumahan Rp130 triliun.
Sejak Januari hingga 14 September 2025, realisasi KUR telah mencapai Rp190 triliun dengan 3,24 juta debitur, termasuk 1,05 juta debitur baru dan 1,08 juta graduasi.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, menambahkan dana KUR untuk UMKM sebesar Rp13 triliun dapat digunakan untuk homestay, restoran, dan usaha online di rumah. Sedangkan Rp117 triliun dialokasikan untuk sisi supply, termasuk kontraktor, developer, dan toko bangunan. (DE*)