Padang Panjang, albrita.com — Sinergi antara eksekutif dan legislatif terlihat nyata. Wakil Walikota Padang Panjang, Allex Saputra, bersama Komisi III DPRD turun langsung menyerap aspirasi dari dua kompleks sekolah dasar, yakni SDN Komplek Guguk Malintang di Kecamatan Padang Panjang Timur dan SDN Komplek Kebun Sikolos di Kecamatan Padang Panjang Barat, Kamis (11/9).
Dari DPRD tampak Ketua Komisi III DPRD, Mahdelmi, Vani Utari, serta Hendrico, Idris, dan Andre Hilman Pratama.
Kehadiran mereka bersama Wawako merupakan bentuk komitmen eksekutif dan legislatif berjalan seiring memajukan pendidikan di Kota Padang Panjang.
Di Komplek SDN Guguk Malintang yang menaungi SDN 01, 03, 04, dan 08, para kepala sekolah menyampaikan sejumlah kebutuhan.
Plt Kepsek SDN 4, Mustarijal mengatakan perlu perbaikan musala, pembenahan perpustakaan yang bocor, hingga pembangunan lapangan beratap kanopi agar anak didik dapat memanfaatkan untuk berbagai kegiatan termasuk keagamaan.
Kepala SDN 08, Nurmayanti, menambahkan usulan perbaikan lapangan ini sudah lama disampaikan melalui Musrenbang, namun belum terealisasi. Dengan jumlah 675 siswa, fasilitas yang ada dinilai belum memadai.
“Saat hujan, halaman becek dan anak-anak kadang ada yang terpeleset,” katanya.
Selan itu, ia berharap adanya fasilitas air minum agar lebih efisien serta mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Sementara di Komplek SDN Kebun Sikolos yang menampung 426 murid, para guru menyampaikan aspirasi terkait perbaikan halaman yang berlubang, meja dan kursi yang sudah tidak layak pakai, kebutuhan gudang penyimpanan, perbaikan pagar, serta pengadaan ruang unit kesehatan sekolah (UKS)
Mereka juga mengharapkan pembangunan musala baru yang lebih representatif, lapangan bermain yang nyaman, serta pemasangan CCTV demi keamanan siswa.
Menanggapi hal itu, Mahdelmi menegaskan pihaknya siap memperjuangkan aspirasi tersebut. Usulan perbaikan lapangan dengan atap kanopi, katanya, akan dihitung anggarannya.
Terkait aspirasi lainnya, ia mendorong pihak sekolah membuat proposal resmi agar dapat dimasukkan ke dalam pokok-pokok pikiran (pokir) anggota DPRD untuk ditindaklanjuti sesuai mekanisme yang berlaku.
Mahdelmi minta pihak sekolah melibatkan DPRD dalam rapat komite agar anggota dewan dapat lebih cepat mengetahui perkembangan dan mencari solusi yang bisa ditindaklanjuti.
“Kami juga ingin digabungkan ke dalam grup komunikasi sekolah di WhatsApp, sehingga koordinasi semakin lancar,” harapnya.
Anggota Komisi III, Idris menambahkan pentingnya kebersamaan memanfaatkan fasilitas yang terbatas. Dia menekankan pendidikan karakter bisa dimulai dari hal sederhana, seperti kepedulian anak terhadap kebersihan lingkungan dan sampah.
Wawako Allex menyampaikan apresiasinya kepada DPRD. Ia menilai kebersamaan ini menjadi contoh baik untuk kemajuan pendidikan di Padang Panjang.
“Lapangan beratap bisa jadi solusi multifungsi. Tidak hanya olahraga, tapi juga ibadah berjemaah dan kegiatan keagamaan lainnya. Jika empat sekolah di Guguk Malaintang kompak, ini akan menjadi model bagi sekolah lain,” katanya.
Di komplek SD Kebun Sikolos, Allex menegaskan komitmen eksekutif menindaklanjuti aspirasi masyarakat.
“Kami sepakat dengan DPRD, apa yang disampaikan akan diproses. Pemerintah hadir bersama legislatif untuk pendidikan yang lebih baik,” jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Nasrul turut menyampaikan apresiasinya atas masukan yang diberikan sekolah, serta sinergi antara eksekutif dan legislatif.
“Semua evaluasi ini penting. Aspirasi yang disampaikan akan kami catat, pelajari, dan tindak lanjuti sesuai kemampuan anggaran. Kami berharap kebutuhan yang paling mendesak bisa segera dirasakan manfaatnya oleh sekolah dan murid,” katanya. (syam)