Yogyakarta, albrita.com — Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menciptakan biopelet ramah lingkungan dari sampah plastik dan sekam padi. Inovasi ini mereka beri nama Stivalution (Sustainable Fuel Innovation).
Tim tersebut beranggotakan Gayuh Dewi Mahesa, Ikhsan Setiawan, Octavia Riezqi Yusandra, Vanky Agrinda Tama, dan Muchammad Zakky Pratama. Mereka berasal dari berbagai jurusan, seperti Teknologi Industri Pertanian, Proteksi Tanaman, Teknik Mesin, dan Manajemen Kebijakan Publik.
Gayuh Dewi Mahesa, ketua tim, menjelaskan bahwa mereka memanfaatkan plastik LDPE dan sekam padi untuk menciptakan bahan bakar padat.
Kami ingin mengubah limbah menjadi energi bernilai ekonomi, kata Gayuh, Senin (20/10).
Gayuh menilai plastik LDPE sulit terurai dan berbahaya bagi lingkungan. Sementara itu, sekam padi di Yogyakarta melimpah dan sering terbuang percuma.
Octavia Riezqi Yusandra menambahkan bahwa plastik LDPE menghasilkan kalori tinggi dan nyala api stabil, sedangkan sekam padi membuat pembakaran lebih bersih.
Gabungan keduanya menciptakan biopelet dengan nilai kalor sekitar 3.000 kkal per kilogram, ujar Octavia.
Tim Stivalution menargetkan pelaku UMKM sebagai pengguna utama. Biopelet ini cocok untuk usaha bakpia, kerupuk, katering, dan batu bata.
Mereka berharap Stivalution bisa membantu mengurangi sampah plastik dan sekam padi, serta menggantikan batu bara sebagai sumber energi.
Kami ingin Stivalution jadi solusi energi hijau untuk masa depan, tutur Gayuh. (YS*)









