Medan, albrita.com – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta perguruan tinggi ikut mendorong suksesnya Program Tiga Juta Rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Ia menilai kampus bukan hanya tempat pendidikan, tapi juga pusat intelektual yang berpengaruh kuat di masyarakat.
Tito menyampaikan hal itu dalam Sosialisasi Kredit Program Perumahan di Universitas HKBP Nommensen (UHN), Medan, Jumat (10/10/2025). Acara tersebut dihadiri Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Rektor UHN Richard Napitupulu, perbankan, serta pengembang.
Tito mengatakan, perguruan tinggi berperan penting sebagai pusat intelektual dan penggerak opini publik. Ia juga menegaskan, dosen dan mahasiswa menjadi bagian masyarakat yang turut membutuhkan akses rumah layak.
“Dosen dan mahasiswa juga butuh rumah. Banyak dari mereka belum memiliki tempat tinggal tetap,” ujar Tito.
Ia menjelaskan, Program Tiga Juta Rumah merupakan bagian dari kebijakan ekonomi kerakyatan Presiden Prabowo Subianto yang berlandaskan prinsip ekonomi Pancasila. Pemerintah ingin memperkuat peran negara agar melindungi rakyat kecil tanpa menekan sektor besar.
“Program ini berpihak pada 9,9 juta rakyat yang belum punya rumah. Pemerintah hadir lewat kebijakan dan anggaran yang pro-rakyat,” kata Tito.
Tito menyoroti rendahnya jumlah daerah di Sumatera Utara yang menerbitkan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) untuk MBR dan memiliki Mal Pelayanan Publik (MPP). Dari 33 kabupaten/kota, baru enam yang memiliki MPP.
“Kalau birokrasi masih rumit, pembangunan rumah sulit berjalan cepat. Kita butuh sistem satu atap supaya semua proses lancar,” tegasnya.
Ia mengajak mahasiswa UHN ikut mengawasi pemerintah daerah agar lebih cepat membangun MPP.
“Tugas mahasiswa, awasi kepala daerah yang lambat. Kalau MPP berfungsi, izin cepat, developer dan bank juga terbantu,” ucapnya. (MDA*)









