Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Kendalikan Harga Komoditas di Daerah

- Jurnalis

Senin, 27 Oktober 2025 - 22:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mendagri Tito Karnavian memimpin pada rakor soal pengendalian inflasi daerah di Balairung Rudini, Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (27/10/2025). Foto: Kemendag RI

Mendagri Tito Karnavian memimpin pada rakor soal pengendalian inflasi daerah di Balairung Rudini, Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (27/10/2025). Foto: Kemendag RI

Sumedang, albrita.com – Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) menurunkan harga komoditas di wilayah yang inflasinya di atas rerata nasional. Meski inflasi nasional tercatat 2,65 persen secara year on year pada September 2025, kondisi tiap daerah masih berbeda.

Tito menyampaikan hal itu dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah di Balairung Rudini, Kampus IPDN Jatinangor, Senin (27/10/2025). Pemerintah menargetkan inflasi sebesar 2,5 persen plus minus 1 persen untuk menjaga kepentingan konsumen dan produsen.

Selain itu, Tito menyoroti beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga signifikan, seperti cabai merah, telur ayam ras, dan daging ayam ras. Ia meminta Pemda mengecek data inflasi setempat. Jika inflasi tinggi, Pemda harus segera menggelar rapat koordinasi internal. Pemda juga harus bekerja sama dengan distributor dan asosiasi pengusaha.

Baca Juga :  Tito Karnavian Ingatkan Pemda untuk Efisien Hadapi Pemangkasan Dana Transfer

Tito menekankan Pemda harus memeriksa kecukupan suplai dan kelancaran distribusi. Jika distribusi terhambat, Pemda harus menindak praktik penimbunan. Sebaliknya, jika suplai kurang, Pemda bisa bekerja sama dengan daerah penghasil atau memanfaatkan Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk mensubsidi transportasi bahan pangan. Selain itu, Pemda dapat mendorong gerakan tanam komoditas mudah diproduksi. Misalnya, Pemkot Makassar memanfaatkan hidroponik, sedangkan Kota Surabaya mengoptimalkan lahan tak terpakai.

Baca Juga :  8 Remaja Bersenjata Tajam Bacok Pelajar dan Rampas Motor di Jaksel

Lebih lanjut, Tito menambahkan, pemerintah pusat akan turun tangan jika Pemda kesulitan menstabilkan harga. Pemerintah pusat akan melibatkan Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Bulog, Bapanas, dan pihak terkait lainnya. Rakor ini juga dihadiri Menteri Koperasi Ferry Juliantono; Dirjen Perumahan Perdesaan Kementerian PKP Imran; Deputi Bapanas Andriko Noto Susanto; Plt. Deputi II KSP Edy Priyono; Staf Ahli Menteri Pertanian Suwandi; serta Sekda dan Kepala Bappeda seluruh daerah di Indonesia. (MDA*)

Berita Terkait

Petugas Gagalkan Penyelundupan 6 Burung Elang dari Bakauheni
Kemenhut dan DPR Permudah Izin Penangkaran Satwa Endemik di Bali
KPK Periksa Rajiv Terkait Dugaan Korupsi Dana CSR BI dan OJK
Populasi Burung Kakaktua Kecil Jambul Kuning di Nusa Penida Bali Menyusut Hanya Satu Ekor
110 WNI Korban Online Scam di Kamboja Segera Dipulangkan, DPR Apresiasi P2MI
Raja Juli Antoni Temui Jokowi di Solo, Serahkan Topi PSI
Mahfud MD Kagum pada Keterbukaan Sri Sultan Yogyakarta dan Keluarganya
Massa API-Palestina Gelar Aksi di Depan Kedubes AS Jakarta, Serukan Sikap Tegas Pemerintah

Berita Terkait

Senin, 27 Oktober 2025 - 22:03 WIB

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Kendalikan Harga Komoditas di Daerah

Senin, 27 Oktober 2025 - 21:04 WIB

Petugas Gagalkan Penyelundupan 6 Burung Elang dari Bakauheni

Senin, 27 Oktober 2025 - 20:33 WIB

Kemenhut dan DPR Permudah Izin Penangkaran Satwa Endemik di Bali

Senin, 27 Oktober 2025 - 18:33 WIB

KPK Periksa Rajiv Terkait Dugaan Korupsi Dana CSR BI dan OJK

Senin, 27 Oktober 2025 - 17:03 WIB

Populasi Burung Kakaktua Kecil Jambul Kuning di Nusa Penida Bali Menyusut Hanya Satu Ekor

Berita Terbaru

Ilustrasi meninggal dunia Foto: Shutter Stock

Internasional

Pesawat Kecil Jatuh di Greenland, Satu Penumpang Tewas

Senin, 27 Okt 2025 - 23:03 WIB