Padang Panjang, albrita.com–⁷Menyikapi fenomena alam gerhana bulan yang terjadi Minggu (7/9) malam, masyarakat Padang Panjang kota berjuluk Serambi Mekah berduyun-duyun melaksanakan
Salat Gerhana (Khusuful Qamar). Lokasinya di Masjid Jami’ Nurul Huda, Kelurahan Silaing Bawah.
Salat dimulai pukul 22.30 WIB dengan imam Ustaz Irman Mahdi dan khatib Kasi Bimas Islam Kankemenag Padang Panjang, Joni Nasri.
Di antara jemaah juga tampak Kepala Kankemenag, Mukhlis M, bersama Kasubbag TU, Endang Sriyani, bersama sejumlah ASN dan tokoh masyarakat.
Melaksanakan Salat Gerhana merupakan tindak lanjut dari edaran Dirjen Bimas Islam Kemenag RI dan Kanwil Kemenag Sumatra Barat, yang menganjurkan umat Islam melaksanakan Salat Sunnah Gerhana.
“Sebagaimana tuntunan Rasulullah SAW, ketika terjadi gerhana dianjurkan untuk memperbanyak dzikir, doa, dan introspeksi diri melalui Salat Gerhana,” kata Joni Nasri dalam khutbahnya.
Dijelaskan, Salat Gerhana menjadi momentum bagi umat Islam untuk mensyukuri kebesaran Allah SWT, serta menumbuhkan rasa takut kepada-Nya.
Fenomena ini juga mengingatkan manusia pada tanda-tanda kekuasaan Allah dan pentingnya bertaubat.
“Imam Al Ghazali pernah menekankan bahwa seorang muslim yang menyaksikan gerhana sebaiknya memiliki rasa takut, gelisah, segera bertaubat, memperbanyak doa, dan berlama-lama dalam salat,” tambah khatib.
Melalui kegiatan ini, Kankemenag Padang Panjang berharap masyarakat semakin meningkatkan keimanan dan ketakwaan dengan menjadikan setiap fenomena alam sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Selain di Masjid Jami’k Nurul Huda, sejumlah jemaah masjid lain juga melaksanakan Salat Gerhana dengan khusuk *(syam)*