Jakarta, albrita.com – Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyoroti kondisi pengelolaan sampah di kabupaten dan kota yang masih sangat memprihatinkan. Ia menilai pengelolaan sampah tidak berbasis lingkungan, sehingga menimbulkan berbagai masalah tambahan.
Menurut Hanif, hingga kini belum ada kabupaten atau kota yang berhasil menangani sampah secara tuntas. “Sampai hari ini, kita belum punya kabupaten atau kota yang berhasil menyelesaikan masalah sampah. Banyak menteri daerah belum mampu menangani sampah nasional,” ujarnya saat Forum Plastic, Climate, Biodiversity Nexus di Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (28/10).
Kementerian Lingkungan Hidup sudah beberapa kali memberikan teguran dan sanksi, tetapi hanya sedikit daerah yang serius menuntaskan persoalan ini. Oleh karena itu, predikat kota bersih atau Adipura baru potensial diberikan kepada satu atau dua kota saja.
Hanif menyoroti kondisi Kabupaten Bogor dan Kabupaten Tangerang. “Bogor masih jauh, Kabupaten Bogor masih jauh. Selain itu, Kabupaten Tangerang termasuk kota paling kotor, sedangkan Jakarta makin parah,” ucapnya.
Ia juga menceritakan kunjungannya ke salah satu sungai di Kabupaten Tangerang yang dipenuhi sampah. “Sepanjang jalan dari tol sampai sungai itu, hampir tidak ada yang bersih. Kabupaten besar dan dinamis, tapi sampahnya hampir tidak tersentuh pengelolaan kita,” jelas Hanif.
Lebih lanjut, Hanif menekankan pengelolaan sampah menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat dan daerah. “Kita harus menangani setiap daerah secara konkret dan melibatkan banyak pihak. Dengan demikian, satu orang pun tidak bisa menyelesaikan masalah sampah nasional sendirian,” pungkasnya. (YS*)









