Jakarta, albrita.com – Menlu Sugiono menekankan dukungan Indonesia terhadap penerapan solusi dua negara atau two-state solution. Pernyataan ini ia sampaikan bertepatan dengan disetujuinya fase satu kesepakatan damai di Gaza antara Hamas dan Israel.
Sugiono bertemu Menlu Belanda, David van Weel, di kantor Kemlu RI, Pejambon, Jakarta, Kamis (9/10). Dalam pertemuan itu, mereka membahas langkah-langkah konkret untuk mendorong perdamaian di Timur Tengah. Ia mengatakan, sama seperti Belanda, Indonesia mendukung penuh two-state solution sebagai jalan keluar krisis Israel-Palestina.
“Kami membahas situasi di Palestina dan sepakat mendukung two-state solution,” ujar Sugiono. Selain itu, ia menekankan pentingnya menghentikan segera malapetaka krisis kemanusiaan di Gaza.
Two-state solution berarti Palestina dan Israel masing-masing menjadi negara merdeka dan berdaulat yang hidup berdampingan dengan damai. Sebagai tambahan, batas wilayah Palestina berdasarkan Garis 4 Juni 1967 atau Green Line, mencakup Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur sebagai ibu kota.
Menlu van Weel menyebut fase satu perdamaian Israel-Palestina bersejarah dan berpotensi membawa stabilitas serta perdamaian di Timur Tengah. Pernyataan ini menunjukkan kesamaan pandangan kedua negara mengenai penyelesaian konflik.
Sebelumnya, Presiden Prabowo menyatakan dukungan Indonesia terhadap two-state solution di markas besar PBB, New York, akhir September lalu. “Indonesia harus menjamin kenegaraan Palestina. Setelah Israel mengakui kemerdekaan Palestina, Indonesia akan mengakui Israel dan mendukung keamanan Israel,” ujar Prabowo.
Ia menegaskan komitmen Indonesia sejalan dengan prinsip memperjuangkan keadilan dan perdamaian dunia. Dengan demikian, Indonesia menegaskan komitmennya terhadap solusi dua negara sebagai satu-satunya jalan bagi perdamaian yang berkelanjutan. (AW*)









