Sidoarjo, albrita.com – Bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Desa Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk pada Senin (29/9) sore. Peristiwa tersebut terjadi ketika sejumlah santri tengah beribadah, sehingga beberapa di antaranya diduga tertimbun reruntuhan.
Hingga pukul 18.14 WIB, tim SAR bersama relawan masih melakukan proses evakuasi di lokasi kejadian. Tiga kelompok penyelamat dikerahkan untuk menyisir bagian bangunan yang roboh, guna memastikan tidak ada korban yang terjebak.
Beberapa pejabat daerah tampak hadir memantau langsung jalannya evakuasi, di antaranya Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak serta Bupati Sidoarjo H. Subandi.
Hingga berita ini diturunkan, jumlah pasti korban akibat musala runtuh tersebut belum dapat dipastikan. Aparat gabungan terus melakukan pendataan sembari mengevakuasi para santri yang berada di lokasi.
Menurut kesaksian warga sekitar, suara gemuruh terdengar keras sesaat sebelum bangunan musala itu ambruk. Beberapa santri berhasil menyelamatkan diri, namun sebagian lain masih berada di dalam bangunan saat kejadian terjadi.
Petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan juga menyiapkan alat berat untuk membantu mengangkat puing-puing beton. Proses evakuasi dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak membahayakan korban yang kemungkinan masih selamat di bawah reruntuhan.
Suasana di sekitar pondok pesantren tampak haru. Puluhan orang tua dan keluarga santri berkumpul menanti kabar dari anggota keluarganya yang berada di lokasi kejadian. Sejumlah ambulans juga siaga untuk mengangkut korban ke rumah sakit terdekat.
Pihak pondok pesantren hingga kini belum memberikan keterangan resmi terkait jumlah santri yang berada di musala saat peristiwa berlangsung. Aparat kepolisian masih menyelidiki penyebab runtuhnya bangunan yang disebut masih dalam tahap pembangunan tersebut. (MDA*)