Sidoarjo, albrita.com – Jumlah korban akibat runtuhnya musala di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, kini tercatat 87 orang, dengan satu korban meninggal dunia. Sebelumnya, data dari kepolisian mencatat korban sebanyak 79 orang.
Korban luka saat ini dirawat di beberapa rumah sakit. Rinciannya, 38 orang di RSUD Notopuro, 4 orang di RS Delta Surya, dan 45 orang di RS Siti Hajar. Satu korban tewas sebelumnya menjalani perawatan di RS Siti Hajar.
Direktur Utama RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, Atok Irawan, menyampaikan kondisi para korban secara detail. “Di sini (RSUD Notopuro) ada 27 pasien rawat jalan. Lima pasien sedang opname, dua menjalani operasi, satu dalam observasi cedera otak ringan, dan dua pasien dengan patah tulang sudah diperbolehkan pulang. Satu pasien baru masuk harus menjalani amputasi lengan kiri,” jelas Atok saat dikonfirmasi, Senin (29/9).
Atok menambahkan, amputasi dilakukan karena lengan kiri korban, Nur Ahmad, hancur tertimpa reruntuhan bangunan. “Korban harus diamputasi di lokasi kejadian karena cedera parah,” ujarnya.
Hingga kini, pihak rumah sakit dan tim medis terus memberikan perawatan intensif untuk korban luka, sembari melakukan pendataan dan pemantauan kondisi pasien lainnya.
Insiden runtuhnya musala ini menambah sorotan terhadap keamanan bangunan fasilitas pendidikan, khususnya pondok pesantren, agar kejadian serupa dapat dihindari di masa depan.
Pondok Pesantren Al-Khoziny sendiri berlokasi di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Foto lokasi kejadian memperlihatkan dampak serius dari runtuhnya bangunan musala. (WF*)