Sidoarjo, albrita.com – Runtuhnya bangunan musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Senin (29/9) menelan korban jiwa.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Jules Abraham Abas mengonfirmasi satu santri meninggal dunia. Jenazah korban kini berada di RS Hajar untuk proses administrasi dan pemulangan.
Selain korban meninggal, sedikitnya 79 santri mengalami luka-luka. Mereka mendapat perawatan di RS Hajar dan RSUD Sidoarjo.
“Kurang lebih ada 79 korban luka yang sudah kami evakuasi,” ujar Jules.
Musala yang ambruk diketahui sedang dalam tahap renovasi menjadi bangunan tiga lantai. Nahas, musibah terjadi saat para santri tengah melaksanakan salat Asar.
Petugas SAR gabungan bersama relawan terus melakukan penyisiran di lokasi. Suara jeritan sempat terdengar dari balik puing-puing, sehingga pencarian dilakukan dengan penuh kehati-hatian.
Sejumlah keluarga santri pun berdatangan ke rumah sakit maupun ke area ponpes untuk mencari informasi terkait kondisi anak mereka. Suasana haru mewarnai halaman RS Hajar dan RSUD Sidoarjo ketika ambulans tiba membawa para korban.
Hingga kini, polisi bersama tim ahli bangunan masih menyelidiki penyebab pasti ambruknya musala. Dugaan awal mengarah pada struktur bangunan yang belum rampung direnovasi, namun sudah digunakan untuk kegiatan ibadah.
Pemerintah daerah juga berjanji memberikan pendampingan kepada para korban dan keluarganya. Bantuan darurat berupa obat-obatan, makanan, serta tim trauma healing mulai disiapkan. (YS*)