Sidoarjo, albrita.com – Bangunan musala tiga lantai di asrama putra Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, ambruk pada Senin (29/9) sore saat puluhan hingga ratusan santri sedang melaksanakan Salat Ashar berjemaah. Hingga Rabu (1/10), proses evakuasi korban masih berlangsung.
Direktur Operasi Basarnas RI, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, menyebut pada hari ketiga operasi, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi tujuh korban dari reruntuhan. Dari jumlah tersebut, lima orang selamat dengan luka-luka, sementara dua lainnya meninggal dunia.
Dua korban pertama yang ditemukan adalah Mr X, meninggal dunia dalam posisi bersujud, dan HK yang berhasil diselamatkan. Korban lainnya yang selamat antara lain WH, PTRA, FTH, dan RSI, sementara satu korban tewas belum teridentifikasi. Para korban selamat segera dirujuk ke RSUD RT Notopuro Sidoarjo, termasuk SF yang mengalami patah tulang.
Basarnas menekankan pentingnya golden time atau waktu kritis 72 jam pascakejadian untuk menyelamatkan korban. Kepala Basarnas Marsekal Madya Mohammad Syafii mengatakan bahwa meski batas teoritis golden time adalah 72 jam, korban masih dapat bertahan lebih lama jika tim SAR berhasil menyuplai cairan atau vitamin saat proses evakuasi.
Penggunaan alat berat tidak memungkinkan karena dikhawatirkan dapat merusak reruntuhan lebih lanjut. Kepala Sub Direktorat Operasi Bencana Basarnas, Emi Freezer, menjelaskan reruntuhan dibagi menjadi tiga sektor: A1 di depan, A2 di belakang, dan A3 di atas. Saat ini, tim SAR fokus menyisir titik-titik yang sulit diakses, dengan enam titik reruntuhan yang belum bisa dijangkau.
Selain itu, gempa magnitudo 6,5 yang mengguncang Sumenep pada Senin (30/9) malam memengaruhi posisi reruntuhan. Dampak gempa membuat celah tempat korban terjebak semakin menyempit, dari sekitar 15 cm menjadi hanya 10 cm, sehingga korban mengalami tekanan material yang lebih berat.
Korban meninggal kini tercatat lima orang, sementara evakuasi terus dilakukan untuk memastikan tidak ada santri yang masih terjebak di bawah reruntuhan musala. (WF*)