Jakarta, albrita.com – OpenAI resmi merilis Sora, aplikasi media sosial baru yang memungkinkan pengguna membuat dan membagikan video pendek berbasis kecerdasan buatan (AI). Sekilas mirip TikTok, namun Sora hadir dengan sentuhan teknologi masa depan.
Peluncuran dilakukan pada Selasa (30/9) secara terbatas lewat undangan. Aplikasi ini memakai nama yang sama dengan model video AI buatan OpenAI yang sebelumnya diperkenalkan pada Desember 2024.
Berbeda dari versi awalnya yang hanya bisa membuat video dari teks, Sora kini memungkinkan pengguna membuat video pendek berbasis AI, menyisipkan avatar dan suara AI baik milik sendiri maupun teman dengan izin pemilik, serta menjelajahi karya pengguna lain lewat feed video.
Bill Peebles, pimpinan tim Sora di OpenAI, menyebut aplikasi ini sebagai momen ChatGPT untuk video, karena membawa teknologi kompleks ke dalam format yang lebih mudah dan personal.
Langkah OpenAI lewat Sora dianggap sebagai upaya menantang dominasi TikTok dan Meta, yang juga tengah mengembangkan fitur video berbasis AI bernama Vibes.
Thomas Dimson, insinyur OpenAI, mengaku awalnya ragu dengan ide feed video AI. Namun setelah hadirnya fitur cameo yang memungkinkan pengguna muncul di video lewat avatar AI, ia menilai potensi Sora sangat besar.
“Banyak platform sosial menjauh dari makna koneksi antar teman. Justru Sora bisa mengembalikan esensi itu dengan cara baru,” kata Dimson.
Sora terbaru punya kemampuan teknis yang jauh lebih detail, seperti menampilkan gerakan tubuh sesuai hukum fisika, visualisasi air, cahaya, dan benda yang lebih nyata, hingga penyatuan adegan otomatis tanpa perlu editing manual.
Dalam salah satu demo, AI bahkan mampu menciptakan video seseorang melakukan salto di atas papan dayung dengan efek cipratan air yang terlihat sangat realistis.
Tak hanya visual, sistem ini juga bisa menyinkronkan audio, efek suara, hingga dialog multibahasa, sehingga menarik untuk industri kreatif global, termasuk Hollywood.
Untuk saat ini, Sora hanya bisa digunakan lewat undangan terbatas. Namun OpenAI berharap aplikasi ini bisa segera diakses publik agar lebih banyak orang bisa merasakan langsung pengalaman membuat konten dengan AI.
Dengan inovasi ini, OpenAI jelas mengincar pasar generasi muda yang gemar membuat konten pendek, sekaligus menempatkan dirinya sebagai pesaing serius TikTok di ranah media sosial berbasis AI. (MDA*)