Doha, albrita.com — Pakistan dan Afghanistan menghentikan pertempuran setelah mereka melakukan perundingan di Doha, Qatar, pada Sabtu (18/10). Kesepakatan itu muncul setelah konflik bersenjata antarnegara tersebut menewaskan puluhan warga.
Kementerian Luar Negeri Qatar menyatakan bahwa kedua negara berkomitmen menghentikan serangan dan membangun mekanisme perdamaian jangka panjang. “Dalam negosiasi, kedua pihak menyetujui gencatan senjata segera dan membentuk sistem untuk menjaga stabilitas di kawasan,” ujar perwakilan Kemenlu Qatar, dikutip AFP.
Konflik pecah setelah militer Pakistan menyerang wilayah Afghanistan dan menewaskan 10 orang. Serangan itu memicu balasan dari pasukan Afghanistan yang menggempur perbatasan Pakistan beberapa hari kemudian.
Militer Pakistan menargetkan kelompok militan Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP) yang mendapat perlindungan dari Taliban Afghanistan. Sementara itu, pemerintah Afghanistan menuduh Pakistan melanggar kedaulatan negaranya.
Otoritas kesehatan di Spin Boldak, Kandahar, mencatat 40 orang tewas dan 170 orang luka akibat bentrokan tersebut. Misi PBB di Afghanistan (UNAMA) mendata jumlah korban berbeda, yaitu 37 tewas dan 425 luka-luka.
Kedua negara kini menahan pasukan di garis depan dan menjamin penghentian tembak-menembak berjalan efektif. Qatar, sebagai mediator, mengawasi implementasi gencatan senjata agar konflik tidak kembali pecah. (WF*)









