Beirut, albrita.com – Hamas menilai langkah sejumlah negara Eropa yang resmi mengakui Palestina sebagai sebuah terobosan penting dalam perjuangan diplomasi. Namun, mereka menegaskan bahwa pengakuan tersebut harus dibarengi dengan aksi nyata untuk menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza.
Juru bicara Hamas di Lebanon, Walid Kilani, menyebut pengakuan dari Inggris, Australia, Kanada, dan Portugal dapat menambah tekanan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Menurutnya, langkah itu bisa menggagalkan rencana pengusiran warga Palestina dari Tepi Barat maupun Gaza.
“Pengakuan Eropa terhadap negara Palestina sangat penting, terutama untuk menekan Netanyahu agar gagal menjalankan rencananya memindahkan warga Palestina ke Sinai, Yordania, atau negara lain,” kata Kilani kepada kantor berita Rusia, RIA Novosti.
Meski begitu, Kilani mengingatkan bahwa pengakuan tersebut tidak boleh berhenti pada simbol semata. Ia menekankan perlunya konsistensi dari komunitas internasional untuk memastikan berdirinya negara Palestina benar-benar terwujud.
“Jika pengakuan ini tidak disertai langkah nyata, maka dorongan untuk mewujudkan Palestina merdeka hanya akan berhenti pada tataran moral,” tegasnya.
Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron juga memberi sinyal bahwa Paris akan mengikuti jejak negara-negara Eropa lain. Rencana itu kemungkinan diumumkan pada pertemuan puncak di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB, 22 September 2025.
Gelombang dukungan ini menambah daftar panjang negara yang mendorong solusi dua negara sebagai jalan keluar dari konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina. (WF*)









