Surabaya, albrita.c0m – Pemerintah Kota Surabaya bergerak cepat membantu santri yang selamat dari tragedi runtuhnya musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo. Lebih dari 30 korban berasal dari Surabaya, dan seluruhnya akan menerima pendampingan psikologis agar bisa pulih dari trauma.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan komitmen Pemkot untuk menjaga kondisi mental para korban. “Kami akan mendampingi anak-anak warga Surabaya yang selamat dari kejadian itu. Mereka harus mendapat perhatian penuh agar semangatnya kembali,” ujar Eri, Jumat (10/10).
Eri juga meminta masyarakat Surabaya berhenti menyebarkan video atau berita yang menyinggung tragedi tersebut. Menurutnya, penyebaran informasi berlebihan bisa memperburuk kondisi psikologis santri. “Saya mohon seluruh warga membantu dengan cara memberikan dukungan moral. Jangan sebarkan ulang informasi yang bisa memicu trauma,” tegasnya.
Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) Surabaya akan memimpin proses pendampingan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Mereka akan turun langsung ke lapangan untuk memberikan konseling dan aktivitas pemulihan.
“Kami ingin anak-anak itu kembali tersenyum. Pendampingan tidak hanya fokus pada trauma, tapi juga mengembalikan kepercayaan diri mereka untuk bersekolah dan beraktivitas seperti biasa,” jelas Kepala DP5A Surabaya.
Eri menegaskan, pemerintah terus memantau kondisi para korban dan siap memberikan bantuan lanjutan jika dibutuhkan. “Kami ingin mereka tahu, Surabaya selalu hadir untuk warganya,” ujarnya menutup pernyataan. (AW*)









