Jakarta, albrita.com – Aksi 179 yang digelar sejumlah komunitas Ojek Online (Ojol) di Gedung DPR RI kemarin dinilai kurang ramai dibanding aksi sebelumnya. Ketua Koordinator Wilayah (Korwil) Ojol Jakarta Utara, Mansyur, mengatakan hal ini terjadi karena adanya perpecahan sikap di antara komunitas Ojol terkait isu pemotongan komisi.
Mansyur menegaskan komunitasnya tidak ikut dalam aksi tersebut. “Tidak. Lebih baik tetap fokus on bid untuk keluarga,” ujarnya kepada awak media, Kamis (18/9/2025).
Selain itu, Mansyur menampik bahwa komunitasnya memiliki afiliasi dengan Garda, kelompok yang menjadi inisiator Aksi 179. Hal ini terlihat dari ketidakhadiran anggota komunitasnya dalam aksi yang berlangsung di Gedung DPR RI. “Enggak ada, nggak ada sangkut pautnya. Mereka nggak pernah ajak konsolidasi. Paling hanya sebatas orang-orang yang masang flyer-flyer itu,” tambahnya.
Keputusan komunitas Ojol Jakarta Utara untuk tidak mengikuti Aksi 179 menunjukkan adanya perbedaan strategi di antara komunitas Ojol. Sebagian memilih menyalurkan aspirasi melalui aksi di depan Gedung DPR, sementara sebagian lain tetap fokus pada pekerjaan sehari-hari demi keluarga.
Langkah ini juga memperlihatkan dinamika internal komunitas Ojol Jakarta Utara yang berupaya menyeimbangkan antara memperjuangkan hak dan menjaga stabilitas pekerjaan. Dengan demikian, aspirasi komunitas tidak selalu diekspresikan melalui aksi massa, tetapi juga melalui kegiatan operasional mereka sehari-hari.
Mansyur menambahkan, beberapa komunitas Ojol yang hadir dalam Aksi 179 berasal dari daerah lain dan memiliki kepentingan berbeda. “Mereka punya agenda sendiri, bukan urusan komunitas kami di Jakarta Utara,” ujarnya. Hal ini memicu munculnya persepsi perpecahan di antara komunitas Ojol di Ibu Kota.
Meski demikian, Mansyur mengaku tetap menghormati keputusan komunitas lain yang memilih ikut aksi. Ia menekankan, setiap komunitas memiliki hak untuk menyuarakan pendapat sesuai strategi masing-masing. “Kami tidak menolak, tapi kami punya cara sendiri dalam memperjuangkan hak,” katanya.
Selain isu pemotongan komisi, beberapa pengemudi Ojol menyoroti masalah keamanan dan kenyamanan dalam bekerja. Mansyur menegaskan komunitasnya fokus memastikan protokol keselamatan tetap diterapkan saat bekerja, terutama di tengah meningkatnya jumlah pesanan online yang padat.
Komunitas Ojol Jakarta Utara juga berencana menggelar pertemuan internal untuk membahas langkah-langkah strategis kedepannya. Mansyur mengatakan, pertemuan tersebut akan membahas koordinasi, dukungan anggota, serta strategi menyuarakan aspirasi tanpa harus selalu turun ke aksi massa. (RSW*)