Pennsylvania, albrita.com – Aksi penembakan kembali mengguncang Amerika Serikat. Tiga anggota kepolisian dilaporkan tewas, sementara dua lainnya mengalami luka serius dalam insiden berdarah yang terjadi di York County, Pennsylvania, pada Rabu (17/9) waktu setempat.
Peristiwa itu bermula ketika sejumlah aparat tengah melakukan penyelidikan terkait sebuah kasus di wilayah tersebut. Namun, tanpa diduga, seorang pelaku melepaskan tembakan hingga menewaskan tiga polisi di lokasi. Dua korban lainnya sempat dilarikan ke rumah sakit dan kini berada dalam kondisi stabil.
Komisaris Polisi Negara Bagian Pennsylvania, Christopher Paris, menyebut seluruh sumber daya kepolisian telah digerakkan untuk menyelidiki tragedi ini. Paris juga memastikan pihaknya membentuk tim khusus yang akan bekerja sama dengan Kejaksaan Distrik York County. Selain itu, FBI turut diminta terlibat dalam investigasi.
“Kami akan melakukan penyelidikan menyeluruh untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi dan mengapa peristiwa tragis ini bisa terjadi,” ujar Paris.
Pelaku penembakan dilaporkan tewas dalam kejadian tersebut. Hingga kini, motif aksi brutal itu masih menjadi tanda tanya besar bagi aparat.
Usai insiden, sebuah sekolah di sekitar lokasi sempat ditutup dan menerapkan lockdown demi alasan keamanan. Meski kemudian lockdown dicabut, otoritas tetap mengimbau siswa serta staf untuk bertahan di area sekolah karena sejumlah jalan utama masih ditutup polisi.
Jaksa Agung Pennsylvania, Dave Sunday, mengecam keras insiden tersebut dan menyebutnya sebagai “tindakan yang tidak masuk akal.” Ia menegaskan bahwa kasus ini akan diusut tuntas agar pelajaran berharga bisa diambil guna mencegah kejadian serupa di masa depan.
Tragedi ini bukan yang pertama di Pennsylvania tahun ini. Pada Februari lalu, seorang polisi juga tewas dalam baku tembak dengan pelaku penyanderaan di sebuah rumah sakit. Deretan kasus ini menambah panjang daftar kekerasan bersenjata yang terus menghantui Amerika Serikat, memicu perdebatan baru terkait regulasi kepemilikan senjata api.
Insiden penembakan ini kembali menyoroti lemahnya pengendalian senjata di Amerika Serikat. Banyak pihak menilai aturan yang berlaku masih longgar, sehingga memudahkan individu dengan latar belakang berisiko tinggi untuk memiliki senjata api. Kondisi ini kerap menimbulkan tragedi di ruang publik maupun dalam lingkup penegakan hukum.
Keluarga para korban kini mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah. Sejumlah organisasi masyarakat juga telah menggelar doa bersama untuk mengenang jasa para polisi yang gugur saat bertugas. Masyarakat York County menyatakan duka mendalam dan berharap kejadian ini menjadi momentum evaluasi sistem keamanan wilayah.
Selain itu, sejumlah pengamat menilai bahwa kasus ini akan menjadi tekanan politik baru bagi pemerintahan federal, terutama terkait kebijakan kepemilikan senjata. Dengan meningkatnya angka penembakan massal dan korban aparat, desakan agar pemerintah memperketat regulasi senjata diprediksi semakin menguat di Kongres. (YS*)