Penembakan di Pennsylvania: 3 Polisi Tewas, FBI Ikut Turun Tangan

- Jurnalis

Kamis, 18 September 2025 - 15:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tiga polisi tewas dan dua petugas lainnya terluka parah dalam insiden penembakan di negara bagian Pennsylvania, Amerika Serikat, Rabu (17/9). Ilustrasi. (Foto: AFP/Joshua Rashaad McFadden)

Tiga polisi tewas dan dua petugas lainnya terluka parah dalam insiden penembakan di negara bagian Pennsylvania, Amerika Serikat, Rabu (17/9). Ilustrasi. (Foto: AFP/Joshua Rashaad McFadden)

Pennsylvania, albrita.com – Aksi penembakan kembali mengguncang Amerika Serikat. Tiga anggota kepolisian dilaporkan tewas, sementara dua lainnya mengalami luka serius dalam insiden berdarah yang terjadi di York County, Pennsylvania, pada Rabu (17/9) waktu setempat.

Peristiwa itu bermula ketika sejumlah aparat tengah melakukan penyelidikan terkait sebuah kasus di wilayah tersebut. Namun, tanpa diduga, seorang pelaku melepaskan tembakan hingga menewaskan tiga polisi di lokasi. Dua korban lainnya sempat dilarikan ke rumah sakit dan kini berada dalam kondisi stabil.

Komisaris Polisi Negara Bagian Pennsylvania, Christopher Paris, menyebut seluruh sumber daya kepolisian telah digerakkan untuk menyelidiki tragedi ini. Paris juga memastikan pihaknya membentuk tim khusus yang akan bekerja sama dengan Kejaksaan Distrik York County. Selain itu, FBI turut diminta terlibat dalam investigasi.

“Kami akan melakukan penyelidikan menyeluruh untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi dan mengapa peristiwa tragis ini bisa terjadi,” ujar Paris.

Pelaku penembakan dilaporkan tewas dalam kejadian tersebut. Hingga kini, motif aksi brutal itu masih menjadi tanda tanya besar bagi aparat.

Baca Juga :  134 WNI di Nepal Dipastikan Aman, 78 Orang Dipulangkan Bertahap

Usai insiden, sebuah sekolah di sekitar lokasi sempat ditutup dan menerapkan lockdown demi alasan keamanan. Meski kemudian lockdown dicabut, otoritas tetap mengimbau siswa serta staf untuk bertahan di area sekolah karena sejumlah jalan utama masih ditutup polisi.

Jaksa Agung Pennsylvania, Dave Sunday, mengecam keras insiden tersebut dan menyebutnya sebagai “tindakan yang tidak masuk akal.” Ia menegaskan bahwa kasus ini akan diusut tuntas agar pelajaran berharga bisa diambil guna mencegah kejadian serupa di masa depan.

Tragedi ini bukan yang pertama di Pennsylvania tahun ini. Pada Februari lalu, seorang polisi juga tewas dalam baku tembak dengan pelaku penyanderaan di sebuah rumah sakit. Deretan kasus ini menambah panjang daftar kekerasan bersenjata yang terus menghantui Amerika Serikat, memicu perdebatan baru terkait regulasi kepemilikan senjata api.

Baca Juga :  AS Diduga Danai Demo Berdarah di Nepal Senilai Rp14 Triliun

Insiden penembakan ini kembali menyoroti lemahnya pengendalian senjata di Amerika Serikat. Banyak pihak menilai aturan yang berlaku masih longgar, sehingga memudahkan individu dengan latar belakang berisiko tinggi untuk memiliki senjata api. Kondisi ini kerap menimbulkan tragedi di ruang publik maupun dalam lingkup penegakan hukum.

Keluarga para korban kini mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah. Sejumlah organisasi masyarakat juga telah menggelar doa bersama untuk mengenang jasa para polisi yang gugur saat bertugas. Masyarakat York County menyatakan duka mendalam dan berharap kejadian ini menjadi momentum evaluasi sistem keamanan wilayah.

Selain itu, sejumlah pengamat menilai bahwa kasus ini akan menjadi tekanan politik baru bagi pemerintahan federal, terutama terkait kebijakan kepemilikan senjata. Dengan meningkatnya angka penembakan massal dan korban aparat, desakan agar pemerintah memperketat regulasi senjata diprediksi semakin menguat di Kongres. (YS*)

Berita Terkait

Gardens by the Bay Hadirkan 6.000 Bunga Khas Swiss
Topan Super Ragasa Terjang Hong Kong, Sekolah Ditutup
Trump Undang Prabowo ke PBB, Fokus Akhiri Perang Gaza
Eropa Akui Palestina, Hamas Buka Suara
Reformasi BBM Malaysia: Subsidi Fokus ke Warga Lokal
Menlu RI Soroti Risiko Pekerja Kemanusiaan di Konflik
Inggris Resmi Akui Palestina, Perbarui Peta Wilayah
Macron Tolak Bukaan Kedutaan Sebelum Sandera Bebas

Berita Terkait

Rabu, 24 September 2025 - 16:10 WIB

Gardens by the Bay Hadirkan 6.000 Bunga Khas Swiss

Rabu, 24 September 2025 - 12:10 WIB

Topan Super Ragasa Terjang Hong Kong, Sekolah Ditutup

Rabu, 24 September 2025 - 11:21 WIB

Trump Undang Prabowo ke PBB, Fokus Akhiri Perang Gaza

Selasa, 23 September 2025 - 13:10 WIB

Eropa Akui Palestina, Hamas Buka Suara

Senin, 22 September 2025 - 20:10 WIB

Reformasi BBM Malaysia: Subsidi Fokus ke Warga Lokal

Berita Terbaru

Misi Perdamaian PBB: Polri Kirim Satgas FPU 7 MINUSCA ke Republik Afrika Tengah Sumber : istimewa - Dok Polri

Nasional

Polri Kirim FPU 7 MINUSCA ke Afrika Tengah

Jumat, 26 Sep 2025 - 09:10 WIB

Antusiasme siswa SDN 04 Cipinang Melayu, menyambut kedatangan Makan Bergizi Gratis (MBG), sebanyak 698 box di bagikan, Jakarta, Kamis (25/9/2025) Sumber : tvOnenews.com/Julio Saputra

Nasional

Respons Seru Siswa SDN 04 Cipinang Terhadap Menu MBG

Jumat, 26 Sep 2025 - 08:10 WIB

Andre Rosiade Tegaskan UU Nomor 1 Tahun 2025 Bukan Lindungi Direksi BUMN Korupsi: Kalau Maling, Tangkap! Sumber : istimewa - antaranews

Nasional

Andre Rosiade: Kalau Maling di BUMN, Tangkap Saja!

Jumat, 26 Sep 2025 - 07:10 WIB

Hal ini disampaikan Kapoksi Pengawasan Pupuk Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Henry Y Rahman, saat diskusi publik di Gedung Ombudsman RI, Jakarta, Kamis (25/9/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan

Pertanian

Kementan Naikkan Margin Distributor dan Pengecer Pupuk

Jumat, 26 Sep 2025 - 06:10 WIB

Konferensi Pers Pengungkapan perkara tindak pidana perbankan dan tindak pidana pencucian uang, Jakarta, Kamis (25/09/2025). Sumber : tvOnenew.s.com/Taufik

Nasional

Dana Rp204 Miliar Hilang dalam Sekejap, Pemilik S Terungkap

Jumat, 26 Sep 2025 - 05:10 WIB