Australia-PNG Sepakat Bela Diri, China Beri Peringatan

- Jurnalis

Jumat, 19 September 2025 - 23:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi bendera China. Foto: Samuel Borges Photography/Shutterstock

Ilustrasi bendera China. Foto: Samuel Borges Photography/Shutterstock

Jakarta, albrita.com – Australia dan Papua Nugini resmi menandatangani pakta pertahanan pekan ini. Kesepakatan itu menegaskan komitmen kedua negara untuk saling membantu jika terjadi serangan bersenjata. Salah satu tujuan utama pakta ini adalah membendung pengaruh China di kawasan Pasifik.

Namun, China memberikan peringatan kepada Papua Nugini agar tidak merusak kedaulatan atau kepentingannya melalui pakta tersebut. Juru bicara Kedutaan Besar China di Port Moresby menegaskan bahwa Papua Nugini tetap memiliki hak untuk menjalin kerja sama dengan negara lain, namun perjanjian ini tidak boleh bersifat eksklusif atau membatasi pihak ketiga.

Baca Juga :  Israel Gempur Markas Hamas di Doha, Qatar Kutuk Serangan Brutal

“Negara juga harus menahan diri dari menargetkan pihak ketiga atau merusak hak dan kepentingannya, serta menjunjung tinggi kemerdekaan dan kemandirian,” kata pernyataan resmi Kedutaan China, dikutip Jumat (19/9).

China telah aktif membiayai berbagai proyek di Pasifik dalam satu dekade terakhir, mulai dari rumah sakit, stadion, hingga infrastruktur publik, untuk memperkuat pengaruhnya.

Dalam pakta pertahanan yang ditandatangani, Australia dan Papua Nugini menyepakati bahwa setiap kerja sama dengan pihak ketiga tidak boleh menghambat implementasi perjanjian bilateral mereka.

Baca Juga :  Video Diduga WNA Israel di Kerinci Viral, Imigrasi Telusuri

Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape, menyatakan akan mengutus Menteri Pertahanan, Billy Joseph, ke China untuk membahas perjanjian ini lebih lanjut.

Bagi Australia, Papua Nugini adalah negara bekas jajahannya yang terbesar dan terpadat di Melanesia. Sementara pengaruh China di Pasifik semakin terlihat, terutama dari langkah negara-negara seperti Solomon Islands, Kiribati, dan Nauru yang memutus hubungan diplomatik dengan Taiwan demi Beijing. (YS*)

Berita Terkait

Gardens by the Bay Hadirkan 6.000 Bunga Khas Swiss
Topan Super Ragasa Terjang Hong Kong, Sekolah Ditutup
Trump Undang Prabowo ke PBB, Fokus Akhiri Perang Gaza
Eropa Akui Palestina, Hamas Buka Suara
Reformasi BBM Malaysia: Subsidi Fokus ke Warga Lokal
Menlu RI Soroti Risiko Pekerja Kemanusiaan di Konflik
Inggris Resmi Akui Palestina, Perbarui Peta Wilayah
Macron Tolak Bukaan Kedutaan Sebelum Sandera Bebas

Berita Terkait

Rabu, 24 September 2025 - 16:10 WIB

Gardens by the Bay Hadirkan 6.000 Bunga Khas Swiss

Rabu, 24 September 2025 - 12:10 WIB

Topan Super Ragasa Terjang Hong Kong, Sekolah Ditutup

Rabu, 24 September 2025 - 11:21 WIB

Trump Undang Prabowo ke PBB, Fokus Akhiri Perang Gaza

Selasa, 23 September 2025 - 13:10 WIB

Eropa Akui Palestina, Hamas Buka Suara

Senin, 22 September 2025 - 20:10 WIB

Reformasi BBM Malaysia: Subsidi Fokus ke Warga Lokal

Berita Terbaru

Xiaomi 17 Resmi Rilis dengan Baterai 7.000 mAh, Layar Super Terang 3.500 Nits, Sudah Masuk Indonesia Belum Ya? Sumber : Istimewa

Teknologi

Xiaomi 17 Resmi Meluncur, Bawa Fitur Flagship Gahar

Jumat, 26 Sep 2025 - 11:10 WIB

Misi Perdamaian PBB: Polri Kirim Satgas FPU 7 MINUSCA ke Republik Afrika Tengah Sumber : istimewa - Dok Polri

Nasional

Polri Kirim FPU 7 MINUSCA ke Afrika Tengah

Jumat, 26 Sep 2025 - 09:10 WIB

Antusiasme siswa SDN 04 Cipinang Melayu, menyambut kedatangan Makan Bergizi Gratis (MBG), sebanyak 698 box di bagikan, Jakarta, Kamis (25/9/2025) Sumber : tvOnenews.com/Julio Saputra

Nasional

Respons Seru Siswa SDN 04 Cipinang Terhadap Menu MBG

Jumat, 26 Sep 2025 - 08:10 WIB

Andre Rosiade Tegaskan UU Nomor 1 Tahun 2025 Bukan Lindungi Direksi BUMN Korupsi: Kalau Maling, Tangkap! Sumber : istimewa - antaranews

Nasional

Andre Rosiade: Kalau Maling di BUMN, Tangkap Saja!

Jumat, 26 Sep 2025 - 07:10 WIB

Hal ini disampaikan Kapoksi Pengawasan Pupuk Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Henry Y Rahman, saat diskusi publik di Gedung Ombudsman RI, Jakarta, Kamis (25/9/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan

Pertanian

Kementan Naikkan Margin Distributor dan Pengecer Pupuk

Jumat, 26 Sep 2025 - 06:10 WIB