Batam, albrita.com — Polisi menyelidiki kematian pegawai Imigrasi Harsyad (53) yang meninggal di semak-semak Desa Tarempa Selatan, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau (Kepri).
Petugas menemukan Harsyad terlentang, mengenakan kaos abu-abu lengan pendek, celana pendek abu-abu gelap, dan sandal masih menempel di kaki kirinya. Petugas mengangkut korban ke RSUD Tarempa untuk melakukan visum dan pemeriksaan medis.
Kasatreskrim Polres Kepulauan Anambas, AKP Bambang Sutmoko, menyatakan bahwa polisi menunggu hasil visum untuk menentukan penyebab kematian. Ia menegaskan bahwa polisi belum menemukan tanda kekerasan pada korban.
“Polisi tidak menemukan tanda kekerasan. Namun kami menyelidiki seluruh kemungkinan kematian korban,” kata Bambang melalui keterangan tertulis, Minggu (19/10).
Kapolres Kepulauan Anambas, AKBP I Gusti Ngurah Agung Budianaloka, mengatakan bahwa timnya mendalami kasus ini secara menyeluruh. Ia mengirim tim Inafis dari Satreskrim untuk mengolah TKP dan memeriksa saksi-saksi, termasuk mengevaluasi faktor medis.
Kapolres mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum jelas sumbernya.
Pada Minggu (19/10) siang, petugas Polsek Siantan Polres Anambas memasang tenda untuk tim forensik Polda Kepri agar membongkar makam korban.
Keluarga korban menyatakan bahwa Harsyad dijemput oleh pria tidak dikenal menggunakan sepeda motor sekitar Jumat (17/10) dini hari. Abang iparnya menyaksikan kejadian itu, namun tidak mengetahui tujuan pria tersebut.
Keluarga menjelaskan bahwa pria itu menutupi wajahnya dan memakai jaket di malam hari dengan lampu motor yang redup.
Keluarga juga mengecek rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar jalan dan rumah warga menuju lokasi korban, namun wajah pria yang menjemput korban kabur di rekaman.
“Ia kabur di CCTV saat kami mengecek rekaman di sekitar rumah warga,” kata Ita, kerabat korban. (YS*)









