Albrita—PGPR sejenis bakteri yang tumbuh dan berkembang biak lokasi perakaran tanaman. Bakteri tersebut secara langsung berkoloni disekeliling daerah perakaran yang sangat menguntungkan bagi tanaman.
Bakteri ini memberi keuntungan dalam proses fisiologi tanaman dan pertumbuhan tanaman. Kelompok bakteri tersebut disebut dengan PGPR (Plant Growth Mempromosikan Rhizobakteri) atau RPTT (Rhizobakteri pemacu Tumbuh Tanaman), yang merupakan kelompok bakteri agrsif yang berada disekitar rizosfir (perakaran).
PGPR sangat cocok untuk tanaman cabe, tomat, karena kemampuannya menyediakan berbagai jenis kosentrasi pemacu tumbuh.
Beberapa fungsi dan peran dari PGPR untuk pemacu tumbuh tanaman: Mampu merangsang pembentukan hormon, auksin, giberelin, sitokinin, etilen, mampu menekan penyakit tanaman, melarutkan unsur P dalam tanah.
Meningkatkan mangan, meningkatkan unsur sulfur dan meningkatkan daya serap tanaman. Meningkatkan nitrogen, menghambat pertumbuhan dan perkembangbiakkan penyakit perakaran.
Menjadi sumber patogen dalam daftar makanan, populasi patogen berkurang. Menghambat proses analitik tanaman dengan cara menghambat produksi etilen (zat yang menyebabkan tanaman cepat tua dan mati).
Cara membuat PGPR dari rumput teki: 2 kg rumput teki serta tanah yang menempel, air kelapa 2/3 liter, air leri 7 liter, gula merah setengah kilo, ragi tape 1 biji.
Ambil rumput teki yang sehat tidak pernah diherbisida, kemudian campurkan gula sudah diencerkan ke dalam air leri dan air kelapa. Kemudian campurkan dengan rumput teki ke dalam wadah.
Kemudian remas-remas ragi tape ke dalam ramuan, aduk biar tercampur rata. Selanjutnya tutup rapat, tiap hari diaduk gunakan kayu. Simpan di tempat teduh selama 30 hari.
Dosis pemakaian untuk kocor 400 ml PGPR di campur air bersih 10 liter. Siram di sekitar pangkal tanaman. Ramuan ini sangat cocok membuat tanaman tumbuh subur dan kebal terhadap serangan penyakit. (Ti)