Jakarta, albrita.com – Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) resmi merilis daftar atlet muda yang akan memperkuat tim Merah Putih dalam ajang bergengsi BWF World Junior Championships 2025. Kejuaraan dunia junior ini akan berlangsung di Guwahati, India, pada Oktober mendatang, dan menjadi salah satu panggung penting bagi para pebulutangkis muda Indonesia untuk unjuk gigi di level internasional.
Turnamen ini terbagi dalam dua kategori, yakni beregu campuran yang memperebutkan Piala Suhandinata pada 6–11 Oktober 2025, serta perorangan yang digelar pada 13–19 Oktober. PBSI menyiapkan skuad besar berisi 20 pemain, terdiri dari 10 putra dan 10 putri. Mereka merupakan hasil seleksi ketat yang dilakukan tim pelatih untuk memastikan Indonesia menurunkan kekuatan terbaik.
Di sektor putra, nama Mohammad Zaki Ubaidillah atau Ubed menjadi sorotan utama. Ubed akan turun di nomor tunggal putra bersama tiga rekannya: Richie Duta Richardo, Fardhan Rainanda Joe, dan Dendi Triansyah. Selain itu, sektor putra juga diisi atlet muda potensial seperti Ikhsan Lintang Pramudya, Raihan Daffa Edsel Pramono, Muhammad Rizki Mubarrok, Alexius Ongkytama Subagio, Aquino Evano Kennedy Tangka, Theodorus Steve Kurniawan, dan Muhammad Mulky Ayfa Atmaja.
Sementara di sektor putri, PBSI menurunkan deretan pemain muda berbakat seperti Thalita Ramadhani Wiryawan, Salsabila Amiradana, Wening Arviani Sabrina, Rinjani Kwinnara Nastine, Riska Anggraini, Jania Novalita Situmorang, Yashinta Ristyna Putri, Salsabila Zahra Aulia, Leonora Keyla Frandica, dan Salma Mufida. Beberapa dari mereka juga dipercaya tampil di nomor tunggal putri, termasuk Thalita, Salsabila, dan Wening, ditambah satu nama baru, Oei Louisa Jovanka Sandi Winarto.
Untuk nomor ganda, PBSI menyiapkan kombinasi pemain muda yang sudah sering berpasangan di berbagai turnamen junior. Di sektor ganda putra, ada tiga pasangan: Muhammad Rizki Mubarrok/Raihan D.E. Pramono, Faizal Pangestu/Anju Siahaan, serta Alexius O. Subagio/Aquino E.K. Tangka.
Di sektor ganda putri, Indonesia menurunkan Riska Anggraini/Rinjani K. Nastine, Jania N. Situmorang/Salsabila Z. Aulia, serta Yashinta Ristyna Putri/Selai Josika. Sementara untuk ganda campuran, ada empat pasangan: Ikhsan L. Pramudya/Rinjani K. Nastine, Ghian R. Sofyan/Salsabila Z. Aulia, Theodorus Steve Kurniawan/Leonora Keyla Frandrica, dan M. Mulky Aufa Atmaja/Salma Mufida. Dengan formasi lengkap ini, PBSI berharap mampu bersaing di semua sektor, baik beregu maupun perorangan.
Salah satu pemain yang menjadi perhatian adalah Ubed, yang sudah dikenal luas sebagai salah satu tunggal putra masa depan Indonesia. Ia mengaku punya motivasi besar untuk menutup perjalanan di level junior dengan prestasi terbaik.
“Untuk world championship bakal menjadi pertandingan terakhir saya di level junior. Saya ingin tampil jauh lebih baik dibanding Kejuaraan Asia sebelumnya, dan target saya di Kejuaraan Dunia ini jelas ingin menjadi juara,” ujar Ubed penuh semangat.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa Ubed siap menjadikan turnamen di India sebagai titik puncak sebelum fokus melangkah ke level senior.
Indonesia memiliki sejarah cukup gemilang di ajang ini. Terakhir kali, Indonesia meraih gelar juara dunia junior nomor tunggal putra pada 2023 lewat Alwi Farhan di Amerika Serikat. Setahun berselang, tim beregu Indonesia juga mencatat prestasi membanggakan dengan merebut Piala Suhandinata 2024 di Nanchang, Jiangxi, China. Saat itu, Indonesia berhasil menundukkan tim tuan rumah dengan skor tipis 110-103.
Capaian ini menjadi modal berharga bagi skuad muda tahun ini untuk menjaga tradisi juara. Apalagi, dengan materi pemain yang merata di semua sektor, peluang Indonesia untuk kembali berbicara banyak di panggung dunia sangat terbuka.
PBSI menegaskan bahwa keikutsertaan para pemain muda di kejuaraan dunia ini bukan hanya untuk mengejar gelar juara, tetapi juga sebagai sarana pembinaan jangka panjang. Dengan pengalaman bermain di ajang sebesar ini, para atlet diharapkan lebih matang saat naik ke level senior.
Pelatih juga menekankan pentingnya memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. “Kami ingin pemain tidak hanya fokus pada hasil, tapi juga pada proses. Kejuaraan Dunia Junior adalah ajang pembelajaran besar. Namun, tentu saja kami juga berharap mereka bisa membawa pulang gelar,” ujar salah satu pelatih PBSI.
Dengan komposisi 20 pemain terbaik, termasuk bintang muda seperti Mohammad Zaki Ubaidillah, Indonesia menatap optimis Kejuaraan Dunia Junior BWF 2025. Ajang ini bukan hanya menjadi pembuktian kualitas atlet muda, tetapi juga wadah untuk menyiapkan regenerasi bulutangkis nasional di masa depan. Jika para pemain mampu tampil konsisten, bukan tidak mungkin Indonesia kembali mengibarkan Merah Putih di podium tertinggi, baik di nomor beregu maupun perorangan. (IA*)